Arab Saudi Berencana Pangkas 50 Persen Kuota Haji Indonesia, Ini Alasannya

Husni Rachma
3 Min Read

HALUAN.CO – Pemerintah Arab Saudi mewacanakan pemotongan kuota haji Indonesia hingga 50 persen.
Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan alasan yang melatarbelakangi wacana tersebut.

“Mereka menyampaikan melalui Deputi Kerja Sama Lembaga dan Luar Negeri bahwa penyelenggaraan haji Indonesia tahun ini agak buruk,” ujar Dahnil dalam konferensi pers di Kantor BP Haji, Jl. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).

Menurut Dahnil, pernyataan tersebut disampaikan sebagai peringatan keras oleh pejabat Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi kepada Kepala BP Haji. Wacana pengurangan kuota jemaah hingga 50 persen pun mencuat sebagai bentuk warning agar Indonesia segera melakukan perbaikan.

“Itu yang bikin kami agak kaget. Wacana pemotongan ini muncul karena mereka melihat ada kesemrawutan dalam pengelolaan haji tahun ini,” lanjutnya.

Meskipun belum bersifat keputusan final, Dahnil menegaskan bahwa wacana ini cukup serius karena sudah dibahas di level internal Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Tujuan utamanya adalah mencegah terulangnya kekacauan pada musim haji mendatang.

Berita Lainnya  Dari Aktivis ke Wakil Ketua DPRD: Perjalanan Menakjubkan Deni Wicaksono!

Salah satu faktor yang menjadi perhatian adalah data kesehatan jemaah. Arab Saudi menyoroti kurang transparannya laporan kesehatan jemaah haji asal Indonesia. Mereka juga menyoroti fakta bahwa Indonesia memberangkatkan jemaah yang secara kondisi fisik tidak layak.

“Mereka protes ke kami pada saat itu kepada Pak Kepala ‘kenapa anda kirim jemaah haji yang sudah mau meninggal dan itu menjadi masalah buat kami di dalam negeri’. Kementerian Haji menyampaikan hal tersebut,” kata Dahnil.

“Kenapa? Karena banyak yang sebenarnya secara istitha’ah, istitha’ah itu kemampuan secara kesehatan itu tidak layak dan ini harus menjadi evaluasi serius kami ke depan,” imbuhnya.

Selain itu, terdapat pula catatan terkait pelaksanaan di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina), khususnya mengenai aspek transportasi, konsumsi, dan akomodasi.

Berita Lainnya  Prabowo Mendesak Menteri Basuki untuk Mengungkap Rahasia Pembangunan IKN!

Di sisi lain, Dahnil juga menanggapi informasi yang beredar mengenai permintaan maaf dari pihak Arab Saudi kepada Indonesia.

“Dan pemerintah Saudi Arabia mengklarifikasi tidak ada pernyataan dari kerajaan Saudi Arabia kepada pihak Kementerian Agama bahwasannya mereka minta maaf. Karena ada berita berseliweran yang teman-teman tulis, itu saya tidak tahu, pernyataan Pak Menteri Agama menyatakan bahwasannya pemerintah Saudi Arabia meminta maaf terkait kekacauan penyelenggaraan haji,” tegas Dahnil.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *