HALUAN.CO – Banyak orang merasa frustrasi karena mudah marah atau emosinya mudah terpancing.
Kondisi ini tidak hanya memengaruhi hubungan sosial, tapi juga berdampak pada kesehatan mental.
Di media sosial X, pengguna ramai membicarakan solusi agar tak cepat “meledak”, termasuk dengan cara curhat ke AI chatbot sebagai media refleksi diri.
Menanggapi hal ini, psikolog Ratna Yunita Setiyani Subardjo menyampaikan bahwa penting bagi setiap individu untuk belajar mengelola emosi.
Selain menjaga kestabilan mental, pengendalian emosi juga mempererat hubungan dengan orang sekitar.
Berikut adalah empat pendekatan yang disarankan Ratna agar emosi tetap terkendali:
- Sadari Emosi dan Sumbernya
Kenali bagaimana tubuh dan pikiran bereaksi saat emosi muncul. Setelah memahami pola reaksi tersebut, lebih mudah mengidentifikasi apa yang menjadi pemicunya. - Temukan Cara Penyaluran Emosi
Gunakan aktivitas sederhana seperti menarik napas dalam-dalam, berjalan kaki, menulis jurnal, berbicara dengan orang yang dipercaya, atau melakukan meditasi. Semua ini efektif membantu mengatasi gejolak emosional. - Tingkatkan Kemampuan Emosional
Belajar mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, serta berkomunikasi secara jujur dan hormat dapat membangun kemampuan emosional yang sehat. - Minta Bantuan Ahli Jika Diperlukan
Jika emosi sulit dikendalikan secara mandiri, tak ada salahnya berkonsultasi dengan profesional. Bergabung dengan komunitas yang suportif juga bisa memberi rasa aman dan saling memahami.
Dengan menerapkan keempat langkah ini, seseorang dapat merespons situasi sulit dengan lebih tenang dan bijaksana.
Jangan ragu mencari bantuan bila merasa kewalahan, karena menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.