Jakarta – Kuota subsidi sebesar Rp7 juta untuk 60 ribu unit motor listrik telah habis. Namun, salah satu produsen meminta agar jumlah kuota tersebut ditambah. Saat ini, pendaftaran subsidi motor listrik sudah resmi ditutup.
General Manager Business Development Polytron, Joegianto, menyatakan bahwa terpenuhinya kuota subsidi ini merupakan kabar baik sekaligus buruk. Menurutnya, meskipun kuota telah terpenuhi, masih banyak pendaftar yang belum mendapatkan subsidi.
Berdasarkan data dari situs Sisapira, pendaftaran subsidi ditutup dengan kuota tersisa 0 unit. Namun, jumlah pendaftar yang tertera masih ada sekitar 20 ribu unit. Hal ini menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap program subsidi motor listrik cukup tinggi.
Joegianto berharap agar program subsidi ini dapat dilanjutkan dengan mekanisme yang lebih ringkas dan efisien. Menurutnya, hal ini penting agar lebih banyak masyarakat yang bisa menikmati manfaat dari subsidi motor listrik.
Kuota subsidi untuk 60 ribu unit motor listrik pada tahun ini sebenarnya sudah dikurangi dari target awal. Hal ini disebabkan oleh hasil yang kurang memuaskan pada tahun 2023. Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2023, kuota subsidi pada tahun 2023 seharusnya mencapai 200 ribu unit. Namun, realisasi pemberian subsidi hanya mencapai 11.532 unit atau kurang dari 6 persen.
Menurut aturan yang sama, kuota subsidi untuk tahun 2024 seharusnya mencapai 600 ribu unit. Namun, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang pada awal tahun ini menetapkan kuota hanya 50 ribu unit. Keputusan ini diambil untuk menyikapi rendahnya minat pembelian motor listrik.
Saat ini, berdasarkan data dari situs Sisapira, masih ada 21.465 unit pemohon yang masih dalam proses pendaftaran untuk menerima subsidi motor listrik. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kuota telah habis, minat masyarakat terhadap motor listrik masih tinggi.