Meski Diserang Bertubi-tubi, Hamas Masih Bisa Gaji 30 Ribu PNS dari Dana Tunai Rahasia

Husni Rachma
3 Min Read
TOPSHOT - Members of the Ezzedine al-Qassam Brigades, the armed wing of the Palestinian Hamas movement, attend the funeral of their comrade Mohammed Abed during his funeral in Rafah in the southern Gaza Strip on February 16, 2022. - Mohammed Abed, 24, died after one of the tunnels used by the armed wing collapsed in Gaza City. (Photo by SAID KHATIB / AFP) (Photo by SAID KHATIB/AFP via Getty Images)

HALUAN.CO – Di tengah kerusakan parah akibat perang berkepanjangan dengan Israel, Hamas masih dapat menggaji sekitar 30.000 pegawai negeri sipil di Gaza lewat skema pembayaran rahasia menggunakan uang tunai.

BBC melaporkan, Kamis (7/8/2025), Hamas menyalurkan dana sebesar 7 juta dollar AS (Rp114,3 miliar) meski sebagian besar sistem keuangan mereka telah hancur. Tiga PNS mengaku menerima hampir 300 dollar AS (Rp4,9 juta) baru-baru ini.

Sistem pembayaran ini hanya memberikan sekitar 20 persen dari gaji penuh mereka, dibayarkan setiap 10 minggu. Namun, keberlanjutan ini menunjukkan bahwa Hamas masih memiliki sumber daya keuangan tersendiri.

Menurut seorang eks pejabat Hamas yang memahami operasional keuangan kelompok ini, sebelum perang dimulai pada Oktober 2023, Hamas telah menyimpan 700 juta dollar AS dalam bentuk tunai dan ratusan juta shekel di jaringan terowongan bawah tanah. Dana itu disebut diawasi langsung oleh Yahya Sinwar dan saudaranya, Mohammed, yang kini telah tewas akibat serangan Israel.

Berita Lainnya  Qatar Mundur! Apa yang Terjadi dengan Gencatan Senjata Gaza?

Pemasukan Hamas bersumber dari pajak lokal, bantuan asing seperti dari Qatar, dan dukungan keuangan Iran untuk sayap militer mereka. Selain itu, Ikhwanul Muslimin dikatakan turut menyumbang sebagian kecil anggaran.

Untuk tetap bertahan di tengah perang, Hamas menaikkan harga barang-barang seperti rokok dan bahan makanan. Harga rokok melonjak dari 5 dollar AS menjadi 170 dollar AS per bungkus, sedangkan tepung dihargai hingga 80 dollar AS per kg akibat kelangkaan.

Proses distribusi gaji dilakukan secara diam-diam. Para pegawai menerima pesan rahasia melalui ponsel mereka untuk mengambil uang tunai di lokasi tersembunyi, menggunakan istilah seperti “bertemu teman minum teh.” Agen pemberi uang biasanya segera pergi tanpa berbicara.

“Setiap kali saya pergi untuk mengambil gaji, saya mengucapkan selamat tinggal kepada istri dan anak-anak saya. Saya tahu saya mungkin tidak akan kembali,” kata seorang pegawai Kementerian Urusan Agama Hamas.
“Saya selamat dari serangan yang menargetkan pasar yang ramai di Kota Gaza,” tambahnya.

Berita Lainnya  Trump Klaim Kecurangan! Drama Pilpres AS Memanas!

Seorang guru bernama samaran Alaa mengeluh soal kualitas uang yang diterimanya, “Saya menerima 1.000 shekel… hanya 200 shekel yang bisa digunakan, sisanya, saya jujur tidak tahu harus diapakan.”

Hamas juga membagikan bantuan makanan kepada para anggotanya, namun langkah ini menuai kritik dari warga yang merasa tidak mendapatkan bagian karena bukan pendukung Hamas.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *