HALUAN.CO– Laporan Human Rights Watch (HRW) menyebut bahwa Israel telah menggunakan senjata dari Amerika Serikat secara tidak sah untuk melancarkan serangan terhadap sekolah-sekolah di Jalur Gaza, menyebabkan ratusan korban tewas dan ribuan luka-luka.
Dilansir CNN pada Kamis (7/8/2025), laporan HRW bertajuk Gaza: Serangan Israel pada Sekolah Memperburuk Bahaya Sipil menegaskan bahwa penggunaan senjata AS dalam serangan ke fasilitas pendidikan di Gaza melanggar hukum humaniter internasional.
Pihak Israel kerap menyatakan bahwa sasaran mereka adalah anggota Hamas yang bersembunyi di sekolah, namun HRW hanya mendapati tujuh kasus di mana Hamas menyatakan kehilangan anggotanya. Dalam dua insiden besar yang disorot HRW, nyaris 50 orang tewas, dan tak ada bukti yang mengindikasikan kehadiran target militer di lokasi tersebut.
Karena sekolah tergolong fasilitas sipil yang dilindungi dalam konflik bersenjata, HRW menegaskan bahwa serangan seperti ini tergolong pelanggaran serius. Perlindungan hanya bisa hilang jika sekolah benar-benar digunakan untuk kepentingan militer aktif.
HRW juga mendesak agar negara-negara seperti AS menghentikan pasokan senjata ke Israel untuk mencegah keterlibatan dalam pelanggaran hukum internasional yang serius.
“Serangan Israel terhadap sekolah yang menampung keluarga yang terlantar memberikan gambaran tentang kekacauan besar yang dilakukan oleh pasukan Israel di Gaza,” kata Gerry Simpson, direktur krisis, konflik, dan senjata HRW.
“Pemerintah lain seharusnya tidak mentolerir pembantaian mengerikan terhadap warga Palestina yang hanya mencari keselamatan,” tambah Simpson.
Militer Israel (IDF) tetap menyatakan bahwa operasi militer yang dilakukan telah sesuai hukum dan berlandaskan kepentingan keamanan.
HRW mengutip data dari OCHA, yang mencatat bahwa hingga 18 Juli, sedikitnya 836 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 2.500 lainnya mengalami luka akibat serangan ke sekolah-sekolah yang dijadikan tempat berlindung.
Dua serangan yang diperiksa lebih dalam oleh HRW menunjukkan penggunaan amunisi buatan AS. Penyelidikan dilakukan melalui analisis citra satelit, dokumentasi visual, dan wawancara saksi.
Pada 27 Juli 2024, Israel melancarkan serangan ke sekolah putri Khadija di Deir Al-Balah yang menyebabkan sedikitnya 15 korban jiwa. Sementara itu, serangan terhadap sekolah Al Zeitoun pada 21 September menewaskan sekitar 34 orang.
“Bayangkan, sebuah gedung yang penuh dengan orang-orang terlantar hancur dalam sekejap mata?” ujar seorang jurnalis dalam laporan tersebut.
“Saya melihat orang-orang dengan luka serius dan ringan, lalu melihat sisa-sisa jasad manusia tergeletak di tanah.”