HALUAN.CO – Pembunuhan jurnalis Al Jazeera di Gaza menuai kecaman luas dan sejumlah analis politik di Israel sendiri mengakui adanya motivasi yang disengaja di balik insiden tersebut. Ori Goldberg, dalam wawancara dengan Al Jazeera dari Tel Aviv, menegaskan tindakan tersebut adalah “pembunuhan yang ditargetkan” dan dilakukan dengan maksud tertentu.
Berikut tiga motif yang diyakini mendorong tindakan tersebut:
1. Mencegah Terbukanya Operasi di Gaza ke Dunia
Menurut Goldberg, para jurnalis berperan penting dalam membongkar rencana serangan Israel terhadap Gaza.
“Para jurnalis ini adalah harapan terakhir Gaza agar operasi Israel yang akan datang terhadap Kota Gaza terungkap dan menjadi perhatian dunia…”
Ia menekankan pentingnya solidaritas dari media internasional terhadap jurnalis yang bekerja di medan perang.
“Ini sesuai dengan standar kolegialitas dan solidaritas profesional yang seharusnya dimiliki jurnalis lain…”
2. Kendali Atas Wacana Internasional
Goldberg menjelaskan bagaimana Israel selama ini berhasil membentuk opini global yang menyalahkan Palestina atas konflik yang terjadi.
“Jika media internasional melepaskan diri dari narasi yang sebagian besarnya telah promosikan secara signifikan dan mendalam selama 22 bulan terakhir…”
Ia menyerukan perubahan dalam cara media menggambarkan peran Israel dalam kekerasan yang terjadi.
3. Menuduh Media Sebar Disinformasi
Akiva Eldar, jurnalis senior Israel, mengungkap bahwa pembatasan akses media ke Gaza memberi kesempatan bagi pemerintah untuk menuduh media menyebarkan kabar bohong.
“Dan saya pikir alasannya adalah dengan cara ini mereka dapat menyalahkan media internasional atas berita palsu…” ujarnya.
Eldar juga menyinggung bahwa proses hukum atas larangan akses media ke Gaza tertunda oleh Mahkamah Agung Israel, yang dianggap melindungi kebijakan pemerintah.