HALUAN.CO – Kehidupan anak kos identik dengan kesederhanaan dan kepraktisan, termasuk dalam urusan makan. Banyak anak kos memilih membeli makanan sekaligus untuk beberapa kali makan agar lebih hemat.
Sayangnya, kebiasaan ini sering berujung pada makanan yang cepat basi dan terbuang percuma. Padahal, dengan cara penyimpanan yang tepat, makanan bisa bertahan lebih lama dan tetap layak konsumsi.
Langkah awal yang perlu diperhatikan adalah memilih jenis makanan yang relatif awet. Lauk goreng, tumisan kering, atau makanan tanpa kuah biasanya lebih tahan lama dibandingkan makanan bersantan atau berkuah.
Memilih menu yang tepat sejak awal dapat mengurangi risiko makanan cepat rusak saat disimpan.
Setelah membeli makanan, jangan langsung menyimpannya dalam kondisi panas. Biarkan makanan berada di suhu ruang terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam wadah.
Makanan yang disimpan saat masih panas dapat menghasilkan uap air yang memicu pertumbuhan bakteri. Gunakan wadah tertutup rapat agar makanan tetap higienis dan terhindar dari paparan udara luar.
Jika tersedia, manfaatkan kulkas untuk menyimpan makanan. Suhu dingin membantu memperlambat proses pembusukan.
Sebaiknya makanan disimpan dalam porsi kecil agar mudah diambil sesuai kebutuhan. Hindari mencampur makanan mentah dan matang dalam satu wadah untuk mencegah kontaminasi.
Saat akan dikonsumsi, panaskan makanan hingga benar-benar panas dan merata. Pemanasan yang kurang sempurna bisa membuat bakteri tetap hidup.
Namun, hindari memanaskan makanan berulang kali karena dapat menurunkan kualitas dan mempercepat kerusakan. Ambil makanan secukupnya agar tidak perlu menyimpan ulang sisa makanan terlalu sering.
Kebiasaan menjaga kebersihan juga tidak boleh diabaikan. Gunakan alat makan yang bersih setiap kali mengambil makanan dari wadah.
Mengambil makanan dengan sendok yang sudah digunakan dapat memicu masuknya bakteri ke dalam makanan dan mempercepat pembusukan.
Terakhir, selalu cek kondisi makanan sebelum dimakan. Perubahan bau, warna, atau tekstur bisa menjadi tanda makanan sudah tidak layak konsumsi.
Dengan menerapkan kebiasaan sederhana ini, anak kos dapat menghemat pengeluaran, mengurangi makanan terbuang, dan tetap menjaga kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.
