HALUAN.CO – Kawasan kumuh menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh banyak kota di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, kawasan kumuh tetap sulit dihilangkan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kawasan kumuh terus bertahan dan bahkan berkembang di beberapa daerah.
Salah satu penyebab utama munculnya kawasan kumuh adalah pertumbuhan penduduk yang cepat, terutama di kota-kota besar. Urbanisasi yang pesat menyebabkan banyak orang pindah ke kota untuk mencari pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik. Namun, seringkali infrastruktur dan perumahan yang tersedia tidak mampu mengimbangi laju pertumbuhan penduduk ini, sehingga banyak orang terpaksa tinggal di kawasan kumuh.
Keterbatasan lahan di perkotaan membuat harga tanah dan properti melambung tinggi. Akibatnya, banyak penduduk berpenghasilan rendah tidak mampu membeli atau menyewa rumah yang layak. Mereka akhirnya memilih tinggal di kawasan kumuh yang menawarkan biaya hidup lebih rendah meskipun dengan kondisi yang tidak memadai.
Kawasan kumuh sering kali kekurangan akses terhadap layanan dasar seperti air bersih, sanitasi, listrik, dan fasilitas kesehatan. Ketiadaan layanan ini memperburuk kondisi hidup di kawasan kumuh dan membuatnya sulit untuk dihilangkan. Tanpa akses yang memadai, penduduk kawasan kumuh terjebak dalam siklus kemiskinan yang sulit diputus.
Kebijakan pemerintah yang tidak konsisten dan kurangnya koordinasi antar lembaga sering kali menjadi penghambat dalam penanganan kawasan kumuh. Program penataan kawasan kumuh sering kali terhenti di tengah jalan atau tidak berkelanjutan karena perubahan kebijakan atau pergantian pemerintahan. Hal ini menyebabkan upaya penanganan kawasan kumuh tidak efektif dan tidak memberikan hasil yang signifikan.
Kawasan kumuh sering kali dihuni oleh masyarakat dengan latar belakang sosial dan ekonomi yang beragam. Tingkat pendidikan yang rendah, pengangguran, dan keterbatasan keterampilan menjadi tantangan tersendiri dalam mengentaskan kawasan kumuh. Tanpa peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat, sulit untuk mengubah kondisi kawasan kumuh menjadi lebih baik.
Mengatasi kawasan kumuh memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk menyediakan perumahan yang terjangkau, meningkatkan akses terhadap layanan dasar, dan memberdayakan masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan kawasan kumuh dapat berkurang dan kualitas hidup penduduknya dapat meningkat. Namun, ini memerlukan komitmen jangka panjang dan upaya yang konsisten dari semua pihak terkait.
