Genjot Produksi Pupuk, Sultan Dorong Pemerintah Eksplorasi Potensi Kalium dan Phospat dalam Negeri

1 min read
Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mendorong Pemerintah melalui kementerian energi dan sumber daya mineral (ESDM)

Haluan.co – Perang antara Rusia dan Ukraina memberikan dampak serius terhadap pasokan bahan baku dan harga pupuk di dalam negeri. Kedua negara yang bertikai merupakan pemasok utama Kalium (Kalium).

Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mendorong Pemerintah melalui kementerian energi dan sumber daya mineral (ESDM) dan kementerian terkait lainnya untuk melakukan riset dan eksplorasi potensi Kalium dan Phospat yang ada di beberapa wilayah Indonesia.

“Saya kira potensi kedua bahan utama kandungan unsur hara makro ini banyak tersedia di Indonesia. Pemerintah bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) perlu melakukan riset dan eksplorasi di beberapa wilayah yang kaya akan batuan kapur penghasil mineral ini”, ujar Sultan melalui keterangan resminya pada Sabtu (18/03).

Berita Lainnya  Kabinet Menteri Prabowo Akan Dipenuhi Profesional, Siap-Siap Terkejut!

Menurut mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu, Indonesia tidak bisa lagi bergantung dan berharap pada pasokan Kalium dan Phospat dari negara lain dengan biaya yang sangat mahal. Apalagi eskalasi Rusia-Ukraina belum juga diketahui kapan akan berakhir.

“Beberapa hasil riset yang dilakukan oleh perguruan tinggi tentang sebaran kandungan unsur Kalium dan Phospat sudah cukup memberikan kesimpulan yang perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah. Meskipun akan membutuhkan nilai investasi yang cukup besar, tapi proyek ini sangat penting dalam agenda produksi pangan dalam negeri”, tegas Sultan.

Lebih lanjut senator asal Bengkulu ini mengusulkan PT Pupuk Indonesia untuk aktif melakukan riset dan inovasi pupuk dengan kadar hara yang efisien namun efektif bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, sosialisasi penggunaan pupuk organik secara berimbang juga perlu ditingkatkan di tingkat petani untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Berita Lainnya  Iran & Azerbaijan Berlatih: Israel dalam Bidikan?

“Pupuk sangat berperan penting dalam proses budidaya tanaman dan produktivitas pangan. Pemerintah daerah dan Petani juga berkepentingan dalam melakukan inovasi pemenuhan kebutuhan pupuk bagi tanaman secara mandiri”, tutupnya.

Pekan lalu, Presiden Joko Widodo kembali mendapat protes dari petani terkait masalah pupuk. Jokowi pun menjawab bahwa suplai pupuk kurang imbas perang Rusia dan Ukraina.

Jokowi mengungkapkan saat ini kebutuhan pupuk di Indonesia mencapai 13 juta ton. Sedangkan produksi dalam negeri hanya 3,5 juta ton. Sisanya 6,3 juta ton harus impor.

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media Group 
slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor