HALUAN.CO – Zigo Rolanda, ketua DPRD Kabupaten Solok Selatan mengatakan kondisi di daerah sangat pelik bila dibandingkan dengan provinsi atau nasional.
Ini lantaran anggaran yang jauh lebih terbatas, sementara kebutuhan sangat banyak. Dari belanja gaji, infrastruktur, pendidikan, hingga pertanian.
Sebab itu, pemerintah daerah harus lebih kreatif dalam mengelola program agar sesuai sasaran.
Baca Juga: Ogah Tergerus Zaman, Ini Dia 4 Hypermarket yang Masih Bertahan di Indonesia sampai Kini
Pada podcast Mind Said Haluan Media yang dipandu Pemimpin Redaksi Harianhaluan.com Hadi Suprapto, Rabu 13 Desember 2023, dia mencontohkan hal konkret yang terjadi di Solok Selatan. DPRD dan Pemkab Solok Selatan harus memutar otak anggaran yang total hanya Rp900 miliar itu.
“Kita mendorong bagaimana generasi-generasi ini berkembang, pasti berawal dari sektor pendidikan. Sumber daya manusia,” katanya.
Karenanya, empat tahun dia menjabat sebagai ketua DPRD, dia sudah mendorong sektor pendidikan.
Baca Juga: Keras! Dikritik Prabowo Subianto Mengenai Masalah Pupuk, Ganjar Pranowo Beri Jawaban Seperti Ini
Pada tahun pertama, Pemkab membagi seragam sekolah SD dan SMP. Tiap anak dua setel. Termasuk sepatu. Jadi yang gratis tidak hanya SPP, tapi juga seragam.
“Ini terlihat sederhana, tapi banyak orang yang kesulitan menyekolahkan anaknya gara-gara terbentur seragam baru,” ujar politisi Golkar ini.
Hasilnya memuaskan, tingkat penerimaan siswa baru makin tinggi. banyak anak sekolah yang tak terputus.
Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol IKN Terus Dikebut, Kini Sedang Dibangun Jembatan Penghubung
Lalu, tahun kedua hingga sekarang, Pemkab dengan dorongan DPRD membagikan dua setel seragam untuk SD, SMP, MI, MTs, MA, dan SMA. Padahal, katanya, kewajiban daerah hanya SD dan SMP saja.
“SMA seharusnya kewajiban Pemprov, sedangkan MI, MTs, dan MA kewajiban Kemenag,” katanya.
“Kalau saja bantuan hanya diberikan kepada SD dan SMP, cita-cita kami untuk memperbaiki sumber daya manusia tidak akan tercapai.”
Zigo yang juga calon legislatif dari Daerah Pemilihan I Sumatera Barat untuk DPR RI ini juga telah mendorong mendirikan satu jorong satu rumah tahfiz.
Jorong adalah wilayah administratif di bawah nagari atau desa di Sumatera Barat.
“Saat ini sudah berdiri 270 rumah tahfiz,” katanya.
Perkembangannya cepat karena ini sebenarnya dikelola oleh maysrakat umum. “Kami hanya mendirikan dan membuat regulasi,” katanya.
Program lain yang akan diteruskan dan diperjuangkan jika terpilih menjadi anggota DPR adalah program kesehatan. Bedanya, jika di beberapa wilayah, atau bahkan pusat memberi kartu asuransi kesehatan, maka Zigo membentuk tim untuk kampanye antisipasi sebelum sakit.
Saksikan edisi lengkap podcast Mind Said dengan Zigo Rolanda di tautan ini.