HALUAN.CO – Pengamat politik dan media sosial, Eko Kuntadhi, menyebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) harus bersiap dari sekarang menyambut Pemilu 2029 mendatang.
Eko kuntadhi menerangkan, PDIP harus belajar dari kegagalan partai besar seperti PPP dalam Pemilu 2024 lalu.
Menurut Eko Kuntadhi, partai yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri ini harus bisa beradaptasi dengan cara komunikasi politiknya. Terlebih, di 2029 mendatang pemilih akan didominasi oleh Gen-Z.
Hal tersebut disampiakan Eko dalam Podcast Trust Izuu yang tayang di kanal Youtube Mind TV Indonesia, dilansir Kamis, 28 Maret 2024.
Salah satu host podcast tersebut, DJ Donny, awalnya menjelaskan, dominasi Gen-Z di tahun 2029 sebagai pemilih tak terbantahkan. Di sisi lain, jumlah pemilih milennial akan menurun.
Eko Kuntadhi lantas menjelaskan, alasan di balik kemenangan Prabowo – Gibran di Pilpres 2024 adalah cara mereka berkomunikasi dengan publik.
Menurutnya, pemilih yang disominasi milenial dan Gen-Z tidak melihat rekam jejak negatif Prabowo yang dinilai terlibat isu Hak Asasi Manusia pada era reformasi 1998. Hal ini karena mereka merasa tidak berada di era tersebut.
“Sehingga penting, isu-isu lama seperti itu, tidak laku lagi di pemilih, ini yang harus dilakukan, proses perbaikan tema-tema komunikasi untuk mendekati pemilih,” jelas Eko.
Eko menilai, salah satu kesuksesan PDIP dalam menjaga suara di Pemilu 2024 adalah persepsi masyarakat, khususnya simpatisan mereka, yang sudah kuat.
Meski begitu, ia menyarankan agar partai berlogo Banteng tersebut terus memperbaharui cara komunikasi mereka.
Di sisi lain, kata Eko lagi, PDIP juga punya banyak amunisi untuk melakukan pembaruan komunikasi tersebut, yakni dengan banyaknya caleg muda.
“Sebenarnya PDIP punya resources banyak untuk melakukan (pembaruan komunikasi) itu, karena punya banyak anak-anak muda, caleg-caleg muda itu, loh,” kata Eko.
Eko juga mewanti-wanti para caleg muda PDIP. Menurutnya, jika mereka terpilih ke Senayan, jangan sampai cara berkomunikasinya kembali ke pola pikir politik konvensional.
“Tapi, jangan sampai pola komunikasi mereka itu dirusak oleh cara berfikir yang sudah matang. Artinya nanti anak-anak muda, cara berfikirnya mereka berubah,” jelasnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan PDIP sebagai partai politik dengan raihan suara terbanyak di Pileg DPR RI pada Pemilu 2024.
PDIP memperoleh 25.387.279 suara dari total surat suara sah sebanyak 151.796.631 suara. Posisi kedua ditempati Partai Golkar dengan 23.208.654 suara, sedangkan ketiga diisi oleh Partai Gerindra dengan 20.071.708 suara.
Meski begitu, PDIP nampaknya perlu mempriorotaskan caleg muda di Pemilu 2029 mendatang. Pasalnya, jumlah caleg muda mereka di Pemilu 2024 tergolong rendah.
Berdasarkan data KPU, ada 1.473 caleg berusia 21-30 tahun. Dari jumlah tersebut, PDIP hanya menyumbangkan 42 caleg, paling sedikit ketiga di atas Golkar (26 caleg) dan Partai Ummat (37 caleg) dari 18 partai yang bersaing memperebutkan kursi di Senayan.