Jakarta – Maarten Paes, kiper berbakat yang sebelumnya memperkuat Timnas Belanda U-21, telah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada akhir April lalu. Proses pengambilan sumpah dilakukan di Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta. Namun, meski sudah resmi menjadi WNI, Paes masih belum bisa membela Timnas Indonesia karena ada satu aturan yang menjadi ganjalan.
Masalah utama yang dihadapi Paes adalah aturan FIFA yang melarang pemain yang sudah pernah memperkuat timnas junior negara lain untuk pindah federasi. Paes diketahui pernah memperkuat Timnas Belanda U-21 pada usia 22 tahun. Hal ini membuatnya tidak bisa langsung membela Timnas Indonesia meskipun sudah menjadi WNI.
PSSI tidak tinggal diam dengan situasi ini. Mereka terus berusaha memperjuangkan agar Paes bisa membela Timnas Indonesia. Bahkan, PSSI berencana membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Internasional (CAS). “Maarten Paes, perkembangan kita masih coba terus, di FIFA masih ada peluang. Nanti kalau di CAS juga ada peluang, pokoknya berbarengan semuanya,” ujar anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga.
Kasus yang dialami Maarten Paes bukanlah yang pertama. Beberapa pemain lain juga mengalami situasi serupa, salah satunya adalah Nedim Bajrami. Pemain Sassuolo berusia 25 tahun ini pernah menjadi langganan Timnas Swiss kelompok umur hingga level U-21. Bajrami memiliki keturunan Albania, namun lahir dan besar di Swiss. Ia juga pernah memperkuat Timnas Swiss U-21 ketika usianya sudah melewati 21 tahun.
Bajrami kemudian mendapatkan tawaran untuk membela Timnas Albania di level senior dan ia menerima tawaran tersebut. Namun, untuk bisa bermain, Bajrami harus membawa kasusnya ke CAS. Setelah menjalani proses persidangan selama kurang lebih dua bulan, pengadilan tersebut mengabulkan permintaan Bajrami. “Bajrami membawa kasus ini ke CAS. CAS setuju mereka memenangkan Nedim Bajrami dan Albania,” tulis laporan The Athletic.
Nedim Bajrami akhirnya mendapatkan debut bersama Timnas Albania pada 5 September 2021. Saat itu, pelatih Edoardo Reja yang memberinya kesempatan. Perlahan tapi pasti, Bajrami menjadi andalan di lini depan Timnas Albania. Sejauh ini, ia sudah mencetak lima gol dari 25 laga. Bajrami juga menjadi andalan Timnas Albania di Euro 2024, di mana ia sudah mencetak satu gol dalam ajang yang digelar di Jerman itu.
Dengan melihat kasus Nedim Bajrami, ada harapan bahwa Maarten Paes juga bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk membela Timnas Indonesia. PSSI terus berjuang dan berharap bahwa CAS akan memberikan keputusan yang menguntungkan bagi Paes dan Timnas Indonesia. Jika berhasil, Paes bisa menjadi tambahan kekuatan yang signifikan bagi skuad Garuda.
Perjuangan Maarten Paes untuk bisa membela Timnas Indonesia masih panjang. Namun, dengan usaha keras dari PSSI dan dukungan dari berbagai pihak, ada harapan bahwa Paes bisa segera bergabung dengan Timnas Indonesia. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya dan semoga Paes bisa segera merumput bersama skuad Garuda.
