Jakarta – Polemik serangan Ransomware terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meninggalkan banyak polemik. Hingga saat ini, operasional data PDNS masih belum sepenuhnya pulih. Serangan ini berdampak pada sejumlah layanan digital, termasuk yang ada di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, memberikan kabar baik di tengah kekacauan ini. Menurutnya, beberapa data penting seperti Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) masih aman dari peretasan.
“Untuk data Dapodik dan PDDikti, kebetulan datanya ada di dalam data center yang ada di Pusdatin di Ciputat. Jadi, datanya aman,” ujar Suharti dalam RDP Eselon I Kemendikbudristek di Komisi X DPR RI pada Rabu, 10 Juli 2024.
Suharti juga menambahkan bahwa saat ini pihaknya sedang fokus memulihkan layanan lain yang terkena dampak peretasan. Ia optimis bahwa sistem yang diretas akan pulih pada akhir Juli 2024.
Sebelumnya, sebanyak 47 domain layanan atau aplikasi Kemendikbudristek di bidang pendidikan dan kebudayaan terdampak peretasan. Akibatnya, publik tidak bisa mengakses laman-laman tersebut. Beberapa layanan yang tidak bisa diakses antara lain Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), Beasiswa Pendidikan, KIP Kuliah, dan Layanan Perizinan Film.
Direktur SD Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi, mengungkapkan bahwa Kemendikbudristek terus berkoordinasi intensif dengan Kemenkominfo selaku pengelola PDN 2 untuk menindaklanjuti insiden ini dan melakukan pemulihan layanan secara bertahap.