Jakarta – JD Vance, calon Wakil Presiden dari kubu Donald Trump, mengeluarkan pernyataan yang menghebohkan dengan menyebut Inggris sebagai “negara Islam” dalam pidatonya di Konferensi Konservatisme Nasional pada Senin (15/7). Vance mengklaim bahwa Inggris bisa menjadi “negara Islam sejati pertama” yang memiliki senjata nuklir.
Pernyataan Vance ini muncul setelah Partai Buruh berhasil memenangkan 412 dari 650 kursi di parlemen dalam pemilihan umum yang digelar pada 4 Juli lalu. Dengan kemenangan ini, pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, akan resmi menjabat sebagai perdana menteri menggantikan Rishi Sunak.
Keir Starmer dikenal sebagai sosok yang vokal dalam menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina. Ia pernah melakukan pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk mendesaknya segera melakukan gencatan senjata. Selain itu, Starmer juga mendesak Netanyahu untuk segera melepaskan para sandera dan meningkatkan volume bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina.
Tidak hanya dengan Netanyahu, Starmer juga berbicara dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Dalam pembicaraan tersebut, Starmer menegaskan bahwa Inggris akan terus memprioritaskan gencatan senjata, pembebasan para sandera, peningkatan dan percepatan bantuan kemanusiaan, serta dukungan finansial terhadap Otoritas Palestina.
JD Vance resmi diumumkan sebagai calon wakil presiden pilihan Donald Trump. Pengumuman ini dilakukan beberapa hari setelah Trump lolos dari upaya pembunuhan di sebuah kampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7).
Sebelumnya, Vance dikenal sebagai pengkritik keras Trump dan sering berseberangan dengan mantan presiden tersebut. Namun, kini Vance menjadi salah satu konservatif muda paling menonjol yang mendukung Trump, setelah mendapatkan dukungan dari Trump saat mencalonkan diri sebagai senator di Ohio.