Jakarta – Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Putra Mahendra, menegaskan bahwa partainya tidak terpengaruh oleh hasil jajak pendapat yang dirilis Litbang Kompas terkait Pilkada Jakarta 2024. Dalam survei tersebut, Anies Baswedan menempati posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 29,8 persen, diikuti oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan 20,0 persen.
Herzaky mengingatkan bahwa pada Pilgub Jakarta 2017, Ahok juga pernah unggul dalam survei. Menurutnya, survei memang menjadi salah satu alat untuk mengetahui dinamika politik, namun tidak bisa merekam seluruhnya.
Herzaky menilai masih ada waktu untuk terjun ke lapangan dan menyerap aspirasi langsung dari masyarakat. Partai Demokrat, kata Herzaky, belum mengambil keputusan mengenai sosok yang akan diusung pada Pilgub Jakarta 2024. “Demokrat belum mengambil keputusan sosok yang akan diusung pada Pilgub Jakarta 2024,” tegasnya.
Herzaky menekankan bahwa pihaknya ingin satu paket calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) yang saling mendukung, bukan saling meniadakan. “Kami ingin satu paket cagub dan cawagub yang saling mendukung, bukan saling meniadakan,” jelasnya.
Herzaky juga mencontohkan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang sempat unggul jelang Pilgub Jakarta. Elektabilitas AHY bahkan sempat mengalahkan Ahok selaku petahana. Namun, Herzaky menilai bahwa kerja politik lebih dibutuhkan daripada sekadar unggul dalam survei.
Menurut Herzaky, pada Pilpres 2024, Prabowo Subianto sempat tidak diunggulkan. Namun, setelah mendapat pasangan yang pas, namanya menjulang. “Kerja politik lebih dibutuhkan. Pada Pilpres 2024, Prabowo Subianto sempat tidak diunggulkan. Namun, setelah mendapat pasangan yang pas, namanya menjulang,” katanya.
Partai Demokrat juga mempertimbangkan nama Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, untuk maju di Pilgub DKI 2024 pada November mendatang. Herzaky menyanjung Budi sebagai birokrat sejati yang pernah mengurus Jakarta sebelum kemudian ditarik ke Istana dan kini menjadi Pj gubernur.
Herzaky mengaku tidak ingin memiliki gubernur di Jakarta yang hanya ingin maju sendiri. Dia tidak mau mendorong gubernur yang hanya sibuk rapat di DPRD dan hanya mengirim wakilnya untuk menghadiri kegiatan seremonial. “Kami tidak mau memiliki gubernur di Jakarta yang hanya ingin maju sendiri. Kami tidak mau mendorong gubernur yang hanya sibuk rapat di DPRD dan hanya mengirim wakilnya untuk menghadiri kegiatan seremonial,” tegasnya.
Herzaky mengatakan bahwa partainya memiliki hubungan yang baik dengan Pj Gubernur. Namun, yang menjadi prioritas bagi partainya adalah mencari gubernur yang satu paket dengan wakilnya. “Partai Demokrat memiliki hubungan yang baik dengan Pj Gubernur. Namun, yang prioritas bagi partai kami adalah mencari gubernur yang satu paket dengan wakilnya,” ujarnya.
Demokrat, lanjut Herzaky, ingin mendorong calon gubernur yang serius membangun Jakarta, bukan menjadikannya hanya sebagai batu loncatan.