Jakarta – Ilmuwan melaporkan bahwa inti Bumi sempat berhenti berputar. Beberapa waktu kemudian, arah rotasi inti dikabarkan berputar ke arah sebaliknya. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Fenomena ini diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience, yang mengungkapkan keanehan pada inti Bumi. Menurut tim dari Universitas Peking, China, temuan ini menunjukkan perubahan rotasi dalam skala dekadel.
Para peneliti menambahkan bahwa temuan ini dapat membantu memahami apa yang terjadi di bagian bawah Bumi dan akhirnya memengaruhi permukaan. Hal ini dikutip dari Popsci pada Kamis (18/7/2024).
Inti Bumi terdiri dari dua lapisan, yakni inti luar yang cair dan inti dalam yang padat. Bagian padat ini terbuat dari besi yang benar-benar berputar.
Seismolog Yi Yang dan Xiaodong Song, dua penulis penelitian ini, mengamati gelombang seismik Bumi. Mereka menganalisis perbedaan pada bentuk gelombang dan waktu tempuh saat gempa bumi melewati jalur yang sama sejak 1960-an.
Gempa bumi yang diselidiki terjadi pada periode 1995 hingga 2021. Sebelum 2009, rotasi inti Bumi ternyata sedikit lebih cepat daripada permukaan dan bagian mantel. Kemudian melambat dan berhenti pada sekitar tahun tersebut.
Tim peneliti juga percaya bahwa hasil ini bisa dikaitkan dengan pembalikan rotasi inti pada tujuh dekade.
Selain itu, tim juga menjelaskan bahwa variasi ini berkaitan dengan perubahan kecil pada pengamatan geofisika di permukaan, seperti panjang hari atau perubahan medan magnet.