Dhaka – Muhammad Yunus telah dipilih untuk menjadi pemimpin pemerintahan sementara di Bangladesh setelah pengunduran diri mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina. Pengumuman ini disampaikan oleh Joynal Abedin, sekretaris pers Presiden Mohammed Shahabuddin, pada Rabu (7/8/2024) pagi, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera.
Abedin menambahkan bahwa anggota lain dari pemerintahan yang dipimpin oleh Yunus akan ditentukan setelah berkonsultasi dengan partai politik. Sebelumnya, mahasiswa telah mengusulkan nama Yunus untuk mengambil alih pemerintahan Bangladesh dan usulan tersebut telah disetujui.
Para pemimpin mahasiswa, kepala tiga divisi militer, anggota masyarakat sipil, dan beberapa pemimpin bisnis, bertemu dengan presiden selama lebih dari lima jam. Setelah keputusan ini diambil, para pemimpin mahasiswa kemudian meninggalkan kediaman resmi presiden menjelang tengah malam.
Nahid Islam, salah satu pemimpin mahasiswa, menyebut pembicaraan tersebut berhasil dan mengatakan bahwa Presiden Shahabuddin telah sepakat bahwa pemerintahan sementara akan dibentuk sesegera mungkin. Presiden Shahabuddin juga memecat kepala kepolisian nasional menyusul protes berdarah yang memicu pengunduran diri Hasina dan menunjuk pengganti.
Yunus merupakan seorang ekonom dan banker yang terkenal karena usahanya dalam memerangi kemiskinan melalui mikrofinansial. Ia dikabarkan akan segera kembali ke Bangladesh dari Paris menyusul pengumuman yang menetapkannya sebagai pengganti sementara Sheikh Hasina.