Jakarta – Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengarahkan kadernya untuk terus menjalin komunikasi dengan partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024. Arahan ini disampaikan oleh Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, yang menyatakan bahwa instruksi tersebut menjadi salah satu topik utama dalam Musyawarah Majelis Syuro PKS ke-11.
Kholid juga mengungkapkan bahwa dinamika Pilkada Jakarta turut dibahas dalam musyawarah tersebut, meskipun bukan menjadi fokus utama. Menurutnya, saat ini PKS lebih memusatkan perhatian pada opsi kedua dalam Pilgub Jakarta, mengingat opsi pertama, yaitu mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman, telah melewati batas waktu yang ditetapkan, yakni dari 25 Juni hingga 4 Agustus.
PKS sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman dalam Pilkada Jakarta 2024. Namun, belakangan ini, PKS menyatakan bahwa kemungkinan pasangan Anies-Sohibul untuk maju dalam Pilkada tersebut semakin kecil. Juru Bicara sekaligus Wakil Sekjen DPP PKS, Zainudin Paru, menyebutkan bahwa Anies tidak berhasil mendapatkan dukungan koalisi yang cukup untuk menutupi kekurangan 4 kursi di DPRD Jakarta.
Menurut Zainudin, PKS telah memberikan waktu 40 hari kepada Anies untuk mencari dukungan dari partai lain. Namun, hingga saat ini, Anies dinilai belum mampu menarik dukungan yang diperlukan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi PKS dalam menentukan langkah selanjutnya untuk Pilkada Jakarta.
