Jakarta – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat, menyambut kedatangan Poros Jakarta di markas banteng pada hari ini, Selasa, 13 Agustus 2024. Dalam pertemuan tersebut, Djarot menerima boneka ondel-ondel sebagai simbol.
Djarot menyatakan bahwa PDIP terbuka untuk menerima aspirasi dari Poros Jakarta. Menurutnya, terdapat kesamaan visi dan misi untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang lebih maju dan sejahtera.
Djarot Saiful Hidayat, salah satu tokoh penting dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima tugas khusus dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Tugas tersebut adalah untuk menerima dan menampung aspirasi dari warga. Dalam sebuah acara, Djarot menerima boneka ondel-ondel yang diserahkan kepadanya. Boneka ini dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap kezaliman dan kejahatan demokrasi.
Sebelumnya, sejumlah massa yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Poros Jakarta mendatangi markas PDIP yang terletak di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta. Kedatangan mereka bukan tanpa alasan. Mereka membawa aspirasi dan harapan agar PDIP mengusung Anies Baswedan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta yang akan datang.
Biem, salah satu perwakilan Poros Jakarta, mengatakan bahwa alasan mereka mendatangi PDIP adalah karena adanya kesamaan dalam memperjuangkan demokrasi yang sehat, membela wong cilik, dan menolak adanya kotak kosong di Pilkada Jakarta.
Putra komedian Benyamin Sueb, Biem, berharap agar PDIP mengusung mantan Gubernur Jakarta 2017-2022, Anies Baswedan, agar dapat berlaga pada Pilkada Jakarta 2024.
Namun, Anies terancam tidak mendapatkan tiket untuk maju di Pilkada Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang awalnya mendukung Anies dengan menetapkan calon wakilnya Muhammad Sohibul Iman, kini mulai melirik ke Koalisi Indonesia Maju (KIM). Sementara itu, KIM berencana mendukung mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Pilkada Jakarta.
NasDem yang juga telah mengusung Anies tidak akan bisa maju sendiri karena kekurangan jumlah kursi di DPRD. Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) baru di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah Jakarta yang mengusung Anies. Belakangan, PKB juga memberi sinyal untuk beralih ke KIM.
Jika Anies tidak maju, maka Pilkada Jakarta kemungkinan hanya akan ada satu pasangan calon dari KIM Plus dengan bergabungnya PKS dan PKB. Kini, tinggal PDIP yang belum menyatakan sikapnya mengenai dukungan di Pilkada Jakarta.