Jakarta – Istana Kepresidenan menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo belum memiliki rencana untuk merombak susunan kabinet dalam waktu dekat. Ari, juru bicara Istana, menekankan bahwa pengangkatan dan pemberhentian menteri adalah hak prerogatif Presiden yang dapat digunakan kapan saja jika diperlukan.
Kabar mengenai kemungkinan reshuffle kabinet kembali mencuat. Politikus dari Partai NasDem dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dikabarkan akan dikeluarkan dari kabinet. Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly disebut-sebut akan digantikan.
Yasonna Laoly dikabarkan akan digantikan oleh Supratman Andi Agtas, seorang politikus dari Partai Gerindra. Supratman saat ini adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024. Baru-baru ini, ia digantikan oleh Wihadi Wiyanto, kolega dari Partai Gerindra, dari posisi Ketua Badan Legislasi DPR.
Calon pengganti Siti Nurbaya adalah Raja Juli Antoni, yang sekarang menjabat selaku Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang. Raja Juli juga merupakan anggota Mahkamah Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Jokowi.
Selain itu, satu posisi menteri lainnya juga dikabarkan akan bergeser. Bahlil Lahadalia disebut-sebut akan menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menggantikan Arifin Tasrif. Posisi Bahlil sebagai Menteri Investasi akan diisi oleh Rosan Roeslani, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
Seorang pengurus Partai Gerindra juga mendengar kabar bahwa reshuffle kabinet akan dilakukan dalam waktu dekat. Namun, belum ada konfirmasi resmi mengenai hal tersebut.
Presiden Jokowi sendiri tidak membantah kabar mengenai rencana reshuffle kabinet. Ia menyatakan bahwa komposisi menteri akan diubah jika memang diperlukan. Ketika ditanya oleh awak media apakah reshuffle kabinet akan dilakukan dalam waktu dekat, Jokowi hanya tertawa.
Isu pergantian komposisi Kabinet Indonesia Maju ini kembali mencuat menjelang akhir masa jabatan Presiden Jokowi. Pada 18 Juli 2024, Jokowi mengganti susunan wakil menteri dengan menunjuk dua orang dekat Presiden terpilih Prabowo Subianto, yaitu Thomas Djiwandono dan Sudaryono.