Jakarta – Rusia mengumumkan keadaan darurat di wilayah perbatasan dengan Ukraina, Belgorod, pada Rabu (14/8/2024). Situasi di daerah tersebut digambarkan sebagai “sangat sulit” akibat pemboman yang dilakukan oleh Ukraina.
Keadaan darurat ini akan diberlakukan di tingkat regional dan akan diikuti dengan permintaan kepada komisi pemerintah untuk menyatakan keadaan darurat federal. Belgorod, yang berbatasan dengan wilayah Kharkiv di Ukraina, kini menjadi salah satu titik panas dalam konflik yang sedang berlangsung.
Provinsi Kursk di Rusia, yang juga berbatasan dengan Belgorod, kini menjadi medan tempur utama. Ukraina melancarkan serangan mendadak ke Kursk, yang disebut sebagai serangan lintas perbatasan paling signifikan di tanah Rusia sejak Perang Dunia II. Pasukan Kyiv telah menguasai sekitar 1000 km² wilayah tersebut, termasuk 74 pemukiman yang kini berada di bawah kendali Ukraina.
Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, melaporkan bahwa wilayahnya juga diserang oleh pesawat nirawak Ukraina, yang menyebabkan setidaknya dua pemukiman terbakar. Serangan ini menambah ketegangan di wilayah yang sudah bergejolak.
Sebelumnya, gubernur wilayah Kursk juga mengumumkan keadaan darurat minggu lalu menyusul serangan dari pasukan Ukraina. Sekitar 121.000 orang telah meninggalkan Kursk sejak dimulainya pertempuran, yang telah menewaskan sedikitnya 12 warga sipil dan melukai 121 lainnya.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah memerintahkan tentara untuk “mengusir” pasukan Kyiv yang masuk ke wilayah Kremlin. Putin menuduh Kyiv menggunakan serangan lintas batas ini untuk meningkatkan posisi negosiasinya dalam konflik yang sedang berlangsung.
Konflik yang semakin memanas di wilayah perbatasan ini menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut. Dengan pengumuman keadaan darurat di Belgorod dan Kursk, Rusia menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi ancaman dari Ukraina. Keadaan darurat ini juga menandakan bahwa situasi di perbatasan Rusia-Ukraina semakin tidak stabil dan memerlukan perhatian internasional.