Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan penjelasan terkait penurunan target produksi minyak dan gas bumi (migas) siap jual atau lifting dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Dalam RAPBN 2025, target lifting minyak ditetapkan sebesar 600 ribu barel per hari (bph), mengalami penurunan dari target yang ditentukan dalam APBN 2024 sebesar 635 ribu bph. Sementara itu, target lifting gas bumi dalam RAPBN 2025 ditetapkan sebesar 1,005 juta barel setara minyak per hari, juga mengalami penurunan dari target tahun 2024 yang sebesar 1,033 juta barel setara minyak per hari.
Arifin Tasrif mengakui bahwa penurunan target lifting minyak pada tahun 2025 disebabkan oleh penurunan drastis produksi di lapangan minyak dalam negeri.
Untuk mengatasi penurunan ini, pemerintah berencana untuk meningkatkan produksi migas dari sumur Migas Non Konvensional (MNK). Selain itu, upaya peningkatan produksi juga dilakukan di lapangan minyak Buton di Sulawesi Tenggara.
Penurunan target lifting migas 2025 ini juga telah disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan terkait RUU APBN 2025 dan Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR RI Jakarta pada Jumat, 16 Agustus 2024. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya upaya peningkatan produksi migas untuk mendukung ketahanan energi nasional.