Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Yahya, bersama Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Gus Yahya mengungkapkan bahwa salah satu topik yang akan dibahas adalah mengenai konsesi tambang.
Gus Yahya dan KH Miftachul Akhyar tiba di Istana Kepresidenan pada pukul 10.22 WIB. Selain mereka, turut hadir Sekretaris Jenderal PBNU Saifulah Yusuf, yang juga dikenal sebagai Gus Ipul, serta beberapa pengurus PBNU lainnya.
Gus Yahya menjelaskan bahwa pihaknya yang mengajukan permohonan untuk bertemu dengan Presiden Jokowi. Selain membahas isu konsesi tambang, pertemuan ini juga akan membicarakan rencana investasi PBNU di Ibu Kota Negara (IKN).
Dalam pertemuan tersebut, Gus Yahya menekankan pentingnya pembahasan mengenai konsesi tambang. Hal ini dianggap krusial mengingat potensi besar yang dimiliki sektor tambang dalam mendukung perekonomian nasional. Selain itu, rencana investasi PBNU di IKN juga menjadi agenda utama. Investasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan IKN yang baru.
Selain Gus Yahya dan KH Miftachul Akhyar, pertemuan ini juga dihadiri oleh beberapa pengurus PBNU lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan keseriusan PBNU dalam mendukung program-program pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan sektor tambang dan pembangunan IKN.
Gus Yahya berharap pertemuan ini dapat menghasilkan kesepakatan yang bermanfaat bagi kedua belah pihak. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara PBNU dan pemerintah dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa, terutama dalam sektor ekonomi dan pembangunan.