Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengunjungi Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (22/8) sore. Kunjungan ini berlangsung di tengah aksi demonstrasi dari berbagai lapisan masyarakat yang menolak pengesahan Revisi UU Pilkada.
Sri Mulyani tidak memberikan komentar kepada media mengenai agenda atau isu yang akan dibahas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana. Ia hanya tersenyum sambil membawa dokumen.
Sebelum kedatangan Sri Mulyani, Presiden Jokowi telah menerima sejumlah petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pertemuan ini membahas berbagai isu, termasuk masalah perizinan tambang dan rencana PBNU untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Pada pagi hari yang sama, Presiden Jokowi juga menerima kunjungan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. Nana, yang didampingi oleh ajudan pribadinya, menyatakan bahwa kunjungannya kali ini bersifat pribadi. Ia mengklaim tidak membahas masalah lain selain memberikan undangan kepada Jokowi untuk hadir di pernikahan anak perempuannya.
Sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi demonstrasi menolak Revisi UU Pilkada di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis (22/8) sejak pukul 09.00 WIB. Demonstrasi serupa juga berlangsung di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Semarang, dan Makassar.
Demonstrasi ini merupakan bagian dari gerakan ‘Panggilan Darurat Indonesia’, yang merupakan respons masyarakat sipil terhadap DPR yang dianggap mengabaikan putusan MK. Rapat pembahasan Revisi UU Pilkada dilakukan sehari setelah MK mengubah syarat pencalonan pilkada melalui putusan nomor 60/PUU-XXII/2024. Rapat tersebut diduga diagendakan secara mendadak.
Dalam rapat tersebut, DPR tidak mematuhi keseluruhan putusan MK dan hanya mengadopsi sebagian perubahan. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat yang kemudian memicu aksi demonstrasi.