Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia telah menjalin kolaborasi dengan berbagai negara seperti Jepang, Austria, dan Qatar untuk memperluas pasar kerja bagi talenta-talenta berbakat dalam negeri. Kolaborasi ini difokuskan pada sektor tenaga kerja formal, sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja formal di luar negeri.
Ida Fauziyah menjelaskan bahwa kolaborasi dengan Jepang telah berlangsung lama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Hingga saat ini, lebih dari 50 ribu tenaga kerja Indonesia telah bekerja di sektor formal di negara Matahari Terbit tersebut. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen kedua negara dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja formal.
Selain Jepang, kolaborasi tenaga kerja juga telah dilakukan dengan negara-negara di Timur Tengah seperti Riyadh dan Jeddah melalui penandatanganan MoU. Kolaborasi ini bertujuan untuk membuka lebih banyak peluang bagi tenaga kerja Indonesia di sektor formal di kawasan tersebut. Sementara itu, kolaborasi dengan Austria telah dimulai sejak awal bulan ini, menandai langkah baru dalam memperluas pasar kerja bagi tenaga kerja Indonesia di Eropa.
Ida Fauziyah juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, MoU akan segera ditandatangani dengan Qatar dan Australia. Selain itu, beberapa negara Eropa lainnya masih dalam tahap penjajakan untuk kolaborasi serupa. Negara-negara tersebut dipilih karena memiliki kebijakan perlindungan yang baik untuk tenaga kerja asing, sehingga diharapkan dapat memberikan perlindungan yang optimal bagi tenaga kerja Indonesia.
Meskipun fokus pada perluasan pasar kerja di luar negeri, Ida menekankan bahwa langkah ini dilakukan bersamaan dengan upaya perbaikan pasar tenaga kerja di dalam negeri. Perbaikan ini terutama difokuskan pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan banyaknya peluang investasi yang akan masuk, persiapan tenaga kerja yang baik menjadi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.