Jakarta – Isu mengenai keretakan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih Prabowo Subianto kembali mencuat. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menyatakan keyakinannya bahwa isu tersebut tidak akan mengganggu jalannya pemerintahan.
Adi Prayitno menegaskan bahwa Istana seharusnya tidak perlu khawatir dengan isu yang beredar. Menurutnya, dinamika dalam hubungan antarmanusia adalah hal yang wajar terjadi. Ia mencontohkan hubungan antara Jokowi dan PDIP yang telah terjalin selama puluhan tahun namun akhirnya tidak sejalan.
Istana akhirnya buka suara terkait isu keretakan antara Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto. Staf Khusus Presiden, Juri Ardiantoro, menilai bahwa isu tersebut merupakan upaya adu domba yang bertujuan untuk mengganggu agenda keberlanjutan pemerintahan.
Juri Ardiantoro menjelaskan bahwa upaya adu domba dilakukan dengan merangkai berbagai informasi, peristiwa, dan kejadian yang terjadi belakangan ini. Informasi tersebut kemudian diolah dan disimpulkan dengan nada yakin bahwa telah terjadi keretakan hubungan antara Jokowi dan Prabowo.
Juri menegaskan bahwa fokus utama pemerintahan Jokowi saat ini adalah meletakkan pondasi yang kuat untuk memuluskan transisi pemerintahan. Menurut Juri, Jokowi memberikan tempat dan kesempatan yang luas bagi Prabowo untuk mulai menyusun agenda-agenda strategis guna menjalankan visi dan misinya demi keberlanjutan pemerintahan di masa mendatang.