Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau yang lebih dikenal dengan PGN, melaporkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 186,6 juta, setara dengan Rp 2,89 triliun (kurs Rp 15.482). Pencapaian ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 28,41% secara tahunan.
PGAS mencatatkan pendapatan sebesar US$ 1,83 miliar, naik 2,8% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 1,78 miliar. Beban pokok pendapatan tercatat sebesar US$ 1,43 miliar, naik tipis 1,13% yoy. Dengan demikian, laba kotor perusahaan mencapai US$ 407,23 juta, meningkat 10,62%.
Jika dirinci, pendapatan dari pihak berelasi mencapai US$ 616,82 juta, turun 14,48% yoy. Penurunan ini disebabkan oleh pendapatan dari niaga gas bumi yang turun 25,59% yoy menjadi US$ 314,83 juta.
Sebaliknya, pendapatan dari pihak ketiga naik 15,07% menjadi US$ 1,22 miliar. Kontribusi utama berasal dari niaga gas bumi yang naik 7,18% yoy menjadi US$ 875,49 juta.
Pada periode yang sama, PGAS juga mencatatkan pendapatan dari LNG trading sebesar US$ 93,72 juta, di mana pada tahun lalu tidak ada transaksi pada segmen ini.
Pelanggan industri dan komersial tetap menjadi kontributor utama dari bisnis niaga gas bumi PGAS, dengan sumbangan sebesar 63,93% dari total pendapatan segmen tersebut.