Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto akan melanjutkan program Kartu Prakerja yang telah berjalan sejak masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, Airlangga belum memberikan rincian mengenai anggaran dan sasaran program tersebut untuk tahun depan. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai bagaimana program ini akan diimplementasikan di bawah pemerintahan baru.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyatakan harapannya agar program Kartu Prakerja dapat dilanjutkan di pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurut Susiwijono, program ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi angkatan kerja di Indonesia.
Program Kartu Prakerja telah terbukti memberikan manfaat signifikan bagi angkatan kerja. Dengan adanya program ini, banyak pekerja yang mendapatkan pelatihan dan peningkatan keterampilan yang sangat dibutuhkan di pasar kerja saat ini. Terlebih lagi, Indonesia sedang menuju puncak bonus demografi pada tahun 2030, yang membuat program ini semakin relevan.
Sejak diluncurkan pada tahun 2020, program Kartu Prakerja telah melatih sekitar 17,5 juta penerima manfaat dari total 147 juta angkatan kerja di Indonesia hingga akhir tahun 2023. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Pada tahun ini, pemerintah menargetkan program Kartu Prakerja dapat menjangkau 1,14 juta masyarakat dengan anggaran sekitar Rp4,8 triliun. Anggaran ini diharapkan dapat digunakan secara efektif untuk memberikan pelatihan dan peningkatan keterampilan kepada lebih banyak pekerja di Indonesia.