Jakarta – Anies Baswedan berpotensi gagal maju dalam pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta 2024. Hal ini terjadi setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memutuskan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
Teranyar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memilih untuk mengusung kadernya sendiri, Pramono Anung-Rano Karno, sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Pengamat politik sekaligus analis komunikasi politik dari Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, menilai bahwa Pilgub Jakarta akan tetap panas meskipun tanpa kehadiran Anies Baswedan. Menurutnya, Rano Karno akan menjadi salah satu magnet dukungan warga Jakarta karena elektabilitasnya yang cukup besar sebagai budayawan Betawi. Ditambah lagi, Pramono Anung merupakan salah satu politikus andal yang dimiliki PDIP.
Sebagai calon rival Pramono-Rano, ada sosok Ridwan Kamil (RK) yang tidak bisa dianggap mudah. Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 ini memiliki basis pendukung yang cukup besar karena rekam jejaknya yang terbilang baik di Jawa Barat. Hensat menambahkan bahwa latar belakang RK sebagai arsitek sangat tepat untuk menangani Jakarta dari segi pembenahan tata kota dan bangunan.
Meski demikian, Hensat menilai bahwa pria yang akrab disapa Kang Emil ini tidak memiliki pasangan yang cukup dikenal oleh masyarakat, yakni Suswono. Hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi Ridwan Kamil dalam menarik dukungan lebih luas.
Dengan adanya pertarungan para tokoh besar ini, Hensat menyebutkan bahwa Pilgub Jakarta akan tetap panas dan menjadi perhatian publik tingkat nasional. Pertarungan antara Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono diprediksi akan menjadi sorotan utama dalam Pilgub Jakarta 2024.