Jakarta – Ketua DPR RI, Puan Maharani, memberikan respons terkait merebaknya wabah cacar monyet atau monkeypox (mpox) yang kini telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Puan menegaskan bahwa DPR dan pemerintah akan bersinergi untuk mengatasi wabah tersebut.
Pada 14 Agustus 2024, WHO menetapkan monkeypox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC). Penetapan ini dilakukan menyusul peningkatan kasus di Republik Demokratik Kongo dan beberapa negara di Afrika. Saat ini, monkeypox juga semakin mewabah di kawasan ASEAN.
Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 2022, Indonesia telah mencatat 88 kasus kumulatif cacar monyet. Sepanjang tahun 2024 saja, terdapat 14 kasus baru yang dilaporkan.
Hingga saat ini, seluruh pasien yang terinfeksi cacar monyet di Indonesia telah dinyatakan sembuh dan tidak mengalami gejala berat. Kasus mpox yang menyebar di Indonesia merupakan varian Clade 2b, yang diyakini memiliki tingkat fatalitas lebih rendah dibandingkan dengan varian Clade 1b.
Sebagai langkah antisipasi untuk menghindari penyebaran lebih lanjut dari wabah mpox, pemerintah telah menyiapkan pengobatan dan vaksinasi monkeypox. Saat ini, pemerintah tengah mengimpor 1.600 dosis vaksin dari Denmark. Namun, pemberian vaksin ini belum bisa dilakukan secara massal.
Puan Maharani menegaskan bahwa DPR RI akan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan penanganan wabah cacar monyet berjalan efektif. Sinergi ini diharapkan dapat meminimalisir dampak wabah dan melindungi kesehatan masyarakat Indonesia.