Jakarta – Informasi mengenai rencana pembatasan BBM subsidi Pertalite terus mengalami perkembangan. Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai kriteria kendaraan yang diperbolehkan dan dilarang menggunakan BBM subsidi tersebut.
Awalnya, rencana pembatasan ini diindikasikan akan berlaku mulai 1 September, sesuai dengan pernyataan Arifin Tasrif di akhir masa jabatannya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun, Menteri ESDM yang baru, Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa bulan September akan digunakan sebagai masa sosialisasi. Sementara itu, penerapan pembatasan diindikasikan akan dimulai pada 1 Oktober.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditanyai mengenai hal ini pada Rabu (28/8) menyatakan bahwa ‘belum ada keputusan’ terkait pembatasan BBM subsidi. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah masih dalam tahap pembahasan dan belum mencapai keputusan final.
Pekan lalu, Sekretaris Jenderal ESDM, Dadan Kusdiana, menyatakan bahwa kriteria kendaraan yang boleh menggunakan Pertalite masih dalam tahap perumusan. Namun, ia menegaskan bahwa kriteria tersebut tidak jauh berbeda dari draf peraturan yang pernah dibuat sebelumnya. Dalam draf tersebut, salah satu kriteria pembatasan didasarkan pada kapasitas mesin kendaraan. Mobil yang diizinkan mengisi Pertalite hanya yang memiliki kapasitas mesin di bawah 1.400 cc, sementara motor di bawah 250 cc.
Selain Pertalite, pembatasan juga berlaku untuk BBM subsidi Biosolar. Hanya mobil dengan kapasitas mesin di bawah 2.000 cc yang diperbolehkan menggunakan Biosolar. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa subsidi BBM tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh kendaraan dengan kapasitas mesin besar.
Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa dasar regulasi pembatasan ini akan berupa peraturan menteri (Permen) ESDM. Sebelumnya, sempat diwacanakan bahwa dasar regulasinya adalah revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Namun, pembahasan revisi peraturan tersebut kemungkinan besar tidak akan dilanjutkan.