Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengungkapkan bahwa angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah PHK mencapai 46.240 kasus dari awal tahun hingga akhir Agustus lalu.
Meskipun ada tren kenaikan, Ida Fauziyah berharap agar angka PHK tidak lebih tinggi dari tahun 2023. Untuk itu, berbagai upaya terus dilakukan guna memitigasi agar PHK tidak semakin bertambah. Salah satu langkah yang diambil adalah mempertemukan manajemen perusahaan dengan pekerja untuk berunding dan mencari solusi agar PHK dapat dihindari.
Ida Fauziyah menjelaskan bahwa salah satu strategi untuk menekan angka PHK adalah dengan membuka lowongan pekerjaan melalui bursa kerja nasional. Dalam bursa kerja yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan beberapa waktu lalu, terdapat 178.000 lowongan pekerjaan yang dibuka. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi angka pengangguran dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat yang terdampak PHK.
Menaker Ida Fauziyah menekankan pentingnya dialog antara manajemen perusahaan dan pekerja sebagai salah satu cara efektif untuk mencegah terjadinya PHK. Dengan adanya komunikasi yang baik, diharapkan kedua belah pihak dapat menemukan solusi yang saling menguntungkan dan menghindari keputusan PHK yang merugikan pekerja.
Pembukaan bursa kerja nasional menjadi salah satu langkah konkret yang diambil oleh Kementerian Ketenagakerjaan untuk menekan angka PHK. Dengan adanya 178.000 lowongan pekerjaan yang tersedia, diharapkan masyarakat yang terdampak PHK dapat segera mendapatkan pekerjaan baru dan mengurangi angka pengangguran di Indonesia.