Jakarta – Bakal calon gubernur DKI Jakarta dari PDIP, Pramono Anung, menegaskan bahwa dirinya tidak akan memberikan ruang bagi parkir liar di wilayah provinsi tersebut jika terpilih menjadi gubernur. Pram, sapaan akrabnya, berjanji akan melibatkan para pengelola parkir liar di Jakarta, namun menekankan bahwa pelibatan tersebut bukan terkait dengan premanisme.
Pramono Anung, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab), menjelaskan bahwa setiap pengambilan kebijakan harus dilakukan dengan keseragaman. Namun, untuk mencapai hal tersebut, seorang pemimpin harus memiliki keberanian. Oleh karena itu, Pram berkomitmen untuk terus berkonsultasi dengan Foke dalam setiap kebijakan yang akan diambilnya nanti, termasuk soal parkir.
Pada kesempatan tersebut, Pram mengaku belum membeberkan program-program unggulannya bersama bakal calon wakil gubernur, Rano Karno. Menurutnya, program-program tersebut akan diumumkan setelah penetapan KPU Jakarta. Namun, Pram menyoroti sejumlah persoalan di Jakarta yang menurutnya perlu segera dibenahi.
Salah satu isu yang disoroti oleh Pram adalah sistem keamanan di tingkat RT/RW. Ia menginginkan agar setiap RT/RW di Jakarta dilengkapi dengan CCTV untuk meningkatkan keamanan. Selain itu, Pram juga menjanjikan kenaikan uang operasional bagi pengurus RT/RW menjadi dua kali lipat.
Menurut Pram, dengan anggaran yang dimiliki Jakarta, tidak sulit untuk menaikkan dana operasional tersebut dari semula Rp2 juta menjadi Rp4-5 juta. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan pengurus RT/RW kepada masyarakat.