Kyiv – Setidaknya enam pejabat tinggi Ukraina, termasuk beberapa menteri kabinet pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky, telah mengundurkan diri secara massal dari jabatan mereka. Salah satu ajudan kepresidenan Kyiv juga diberhentikan dari jabatannya. Apa yang sebenarnya terjadi?
Pengunduran diri para pejabat Ukraina ini, seperti dilaporkan oleh AFP pada Rabu (4/9/2024), terjadi di tengah sinyal perombakan besar-besaran dalam pemerintahan oleh partai yang berkuasa di negara yang sedang dilanda perang tersebut. Langkah ini diambil saat Kyiv menghadapi tantangan yang semakin besar, termasuk pengeboman hampir setiap hari oleh Rusia, dan ketika Zelensky berupaya meningkatkan kepercayaan terhadap pemerintah sekitar 2,5 tahun setelah invasi militer yang diluncurkan oleh Moskow.
Sejumlah menteri Ukraina mengajukan pengunduran diri mereka pada Selasa (3/9/2024) malam. Di antara mereka adalah Menteri Industri Strategis Oleksandr Kamyshin, Menteri Kehakiman Denys Maliuska, dan Menteri Perlindungan Lingkungan Ruslan Strilets. Selain itu, Kepala Dana Properti Negara Ukraina Vitaliy Koval, Wakil Perdana Menteri Iryna Vershchuk, dan Olga Stefanisyna juga mengundurkan diri dari jabatan mereka.
Wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, Rostyslav Shurma, yang juga merupakan salah satu ajudan utama Zelensky, diberhentikan berdasarkan keputusan presiden. Rentetan pengunduran diri dan pemberhentian ini terjadi setelah Zelensky memerintahkan sejumlah perombakan sejak perang dimulai pada awal tahun 2022.
Pada September tahun lalu, Zelensky juga telah memecat Menteri Pertahanan setelah adanya serangkaian skandal korupsi. Baru-baru ini, dia juga mengganti komandan tertingginya di tengah kemunduran di medan perang. Masa jabatan Zelensky sebagai Presiden Ukraina untuk periode pertama, yang dimulai tahun 2019, seharusnya berakhir pada Mei lalu. Namun, dia tetap menjabat dibawah aturan hukum darurat militer.
Perubahan besar dalam pemerintahan ini terjadi saat Kyiv sedang menghadapi tantangan yang semakin besar. Pengeboman hampir setiap hari oleh Rusia telah menambah tekanan pada pemerintah Ukraina. Di tengah situasi yang semakin sulit ini, Zelensky berupaya meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintahannya. Langkah-langkah perombakan ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan memperkuat posisi Ukraina dalam menghadapi agresi militer Rusia.