Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan kekhawatiran mengenai kemungkinan masuknya varian ‘ganas’ Mpox clade Ib ke Indonesia, seperti yang telah terjadi di Swedia dan Thailand. National Professional Officer (NPO) WHO Indonesia, Musthofa Kamal, menyatakan bahwa potensi masuknya Clade Ib ke Indonesia tanpa terdeteksi memang ada.
Namun demikian, Kamal meyakini bahwa sistem surveilans yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia saat ini sudah cukup baik dan mampu mengantisipasi potensi penyebaran Mpox. Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini, kasus Clade Ib di luar Afrika hanya terjadi akibat importasi. Artinya, kasus tersebut ditemukan pada orang-orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara endemik seperti DR Kongo dan Burundi.
Kamal juga menegaskan bahwa sistem surveilans yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) sudah sangat baik. Terlebih lagi, Kemenkes baru-baru ini memberlakukan skrining SATUSEHAT Health Pass serta melakukan testing bagi pelaku perjalanan dari luar negeri. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa setiap potensi penyebaran cacar monyet (Mpox) dapat diidentifikasi dan ditangani dengan cepat.
Menurut Kamal, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling siap dalam pencegahan penyebaran dan penanganan Mpox. Hal ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah, termasuk pengembangan sistem surveilans yang efektif dan penerapan skrining serta testing yang ketat bagi pelaku perjalanan internasional.