Jakarta – Direktur Indef, Tauhid Ahmad, mengungkapkan penyebab wafatnya ekonom senior Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri. Menurut Tauhid, sebelum berpulang, kondisi kesehatan Faisal Basri sempat mengalami penurunan dan telah menjalani perawatan di rumah sakit sejak Senin (2/9).
Tauhid juga menyebutkan bahwa Faisal Basri sempat dirawat di Rumah Sakit Mayapada Kuningan karena mengalami masalah pada jantungnya. Perawatan intensif tersebut dilakukan untuk menangani kondisi kesehatannya yang semakin memburuk.
Saat ini, jenazah Faisal Basri telah tiba di rumah duka dan akan disemayamkan terlebih dahulu sebelum dimakamkan pada siang hari nanti. Proses pemakaman akan dilakukan dengan penuh penghormatan untuk mengenang jasa dan kontribusi Faisal Basri dalam dunia ekonomi.
Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis (5/9) dini hari. Rekan sesama ekonom di Indef, Eko Listyanto, mengonfirmasi bahwa Faisal menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 03.50 WIB. Kepergian Faisal Basri meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan, dan seluruh masyarakat yang mengenalnya.
Faisal Basri diketahui sebagai salah satu ekonom terkenal di Indonesia. Selama hidupnya, ia banyak memberikan kontribusi dalam berbagai kajian ekonomi dan kebijakan publik. Pemikirannya yang kritis dan analisisnya yang tajam sering kali menjadi rujukan dalam berbagai diskusi dan pengambilan keputusan di bidang ekonomi.
Banyak pihak yang menyampaikan belasungkawa atas kepergian Faisal Basri. Mereka mengenang Faisal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dan memiliki integritas dalam setiap pekerjaannya. Penghormatan terakhir akan diberikan oleh keluarga, sahabat, dan rekan-rekan sejawatnya dalam prosesi pemakaman yang akan dilaksanakan siang nanti.
Kepergian Faisal Basri meninggalkan warisan pemikiran yang berharga bagi dunia ekonomi Indonesia. Karya-karyanya akan terus menjadi inspirasi bagi generasi ekonom berikutnya. Semangat dan dedikasinya dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan ekonomi akan selalu dikenang.