Jakarta – Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mendesak pemerintah untuk segera memberikan mandat terkait pengadaan beras. Mandat ini mencakup bantuan pangan, distribusi beras SPHP, serta pengadaan dalam negeri. Hal ini krusial mengingat prediksi defisit atau kekurangan stok beras sebanyak tiga juta ton pada awal tahun depan.
Saat ini, kuota impor beras juga belum mendapatkan penugasan dari pemerintah. Bayu menekankan pentingnya penugasan ini untuk memastikan ketersediaan beras di dalam negeri tetap terjaga.
Bayu mengklaim bahwa stok beras saat ini masih aman dengan jumlah mencapai 1,35 juta ton. Selain itu, ada prediksi penambahan stok dari pengadaan dalam negeri sekitar 150 ribu ton hingga 200 ribu ton.
Dalam rapat dengan Komisi V DPR RI pada Rabu (4/9/2024), Bayu mengungkapkan adanya prediksi kekurangan stok beras sebanyak tiga juta ton di awal tahun depan. Kekurangan ini disebabkan oleh belum terjadinya panen raya.
Kekurangan stok beras ini disebabkan oleh mundurnya potensi masa tanam dan panen raya akibat kekeringan yang berkepanjangan. Khususnya pada bulan September hingga Oktober 2024, petani belum bisa melakukan penanaman karena kondisi cuaca yang tidak mendukung.
Melihat situasi ini, Bayu meminta pemerintah untuk lebih cepat memberikan penugasan terkait penyerapan beras. Langkah ini diharapkan dapat mengantisipasi kekurangan stok beras yang diprediksi akan terjadi pada awal tahun depan.