Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons dengan tegas kasus gratifikasi yang melibatkan lima karyawan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait jasa penerimaan emiten untuk mencatatkan saham di BEI. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyatakan bahwa pihaknya mendukung langkah tegas BEI yang langsung memecat kelima karyawan yang terbukti melanggar etika pasar modal.
Mahendra menegaskan bahwa tindakan tegas ini menunjukkan bahwa tidak ada toleransi bagi mereka yang merusak integritas dan kredibilitas bursa. Menurutnya, jika kasus ini tidak ditindak dengan tegas, hal tersebut dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap bursa Indonesia dan secara luas dapat berdampak pada integritas sektor jasa keuangan.
OJK bersama BEI saat ini tengah melakukan pendalaman terhadap kasus gratifikasi ini. Mahendra menyebutkan bahwa pihaknya juga sedang menyelidiki kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam kasus ini. Jika ditemukan keterlibatan pihak lain selain lima karyawan tersebut, tindakan tegas akan diambil.
Dalam kesempatan yang sama, Mahendra juga mengungkapkan bahwa OJK sedang melakukan audit dan penyelidikan internal untuk memastikan tidak ada staf atau pihak OJK yang terlibat dalam kasus gratifikasi ini. Meskipun hingga saat ini belum ada bukti keterlibatan staf OJK, pihaknya tetap mendalami aspek lain yang mungkin terlibat dalam kasus ini, meskipun bukan dalam bentuk dana.
Mahendra menambahkan bahwa OJK berkomitmen untuk menjaga integritas pasar modal Indonesia. Tindakan tegas terhadap pelanggaran etika pasar modal adalah langkah penting untuk memastikan bahwa kepercayaan terhadap bursa tetap terjaga. OJK akan terus bekerja sama dengan BEI dan pihak terkait lainnya untuk memastikan bahwa kasus gratifikasi ini ditangani dengan serius dan tuntas.
