Jakarta – Budayawan dan sastrawan Betawi, Yahya Andi Saputra, melontarkan kritik tajam terhadap pendekatan yang dilakukan oleh bakal pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta. Menurut Yahya, pendekatan yang dilakukan oleh para paslon hanya sebatas gimik untuk menarik perhatian calon pemilih.
Yahya menilai bahwa upaya mendekatkan diri kepada pemilih dengan menggunakan budaya Betawi, seperti busana tradisional dan adu pantun, hanyalah strategi untuk meningkatkan elektabilitas paslon. Ia juga mengkritik penggunaan kesenian Betawi yang dianggap tidak sesuai dengan standar yang seharusnya.
Sebagai peneliti di Lembaga Kebudayaan Betawi, Yahya mengingatkan masyarakat Betawi agar tidak terjebak dalam penokohan tertentu yang dibangun oleh masing-masing bakal paslon. Ia menekankan pentingnya masyarakat untuk lebih kritis dalam menilai figur-figur yang maju dalam Pilkada.
Yahya juga menyoroti bahwa para paslon yang maju merupakan figur-figur lama yang tidak banyak membawa gagasan baru untuk warga Betawi. Hal ini, menurutnya, menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Betawi dalam memilih pemimpin yang benar-benar bisa membawa perubahan.
Di sisi lain, musisi Betawi kontemporer yang dikenal sebagai Kojek Betawi, Muhammad Amrullah, menyampaikan harapannya agar gubernur Jakarta terpilih nantinya dapat memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Betawi, terutama dalam bidang kesenian dan kebudayaan.
Amrullah meminta para bakal paslon untuk memberikan program konkret yang dapat memajukan masyarakat Betawi. Ia juga berharap pengganti Anies Baswedan memiliki visi dan misi yang jelas dalam memajukan Jakarta.
Terkait penolakan sejumlah warga Jakarta terhadap Ridwan Kamil (RK), Amrullah menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena beberapa alasan. Salah satunya adalah RK pernah dianggap menyindir Jakarta dan menghina Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta (Persija).
Selain itu, penolakan terhadap RK juga terkait dengan program yang dia bawa, seperti dukungan terhadap agenda reklamasi yang dianggap berpihak pada kepentingan penggede. Amrullah menekankan pentingnya paslon untuk lebih peka terhadap aspirasi dan kebutuhan masyarakat Jakarta.
