Jakarta – Berlari atau jogging sambil mendengarkan musik kini menjadi tren di kalangan masyarakat. Berbagai jenis earphone nirkabel, seperti bone conduction hingga true wireless stereo (TWS), banyak tersedia untuk kebutuhan ini. Musik yang keluar dari earphone dianggap bisa membuat sesi berlari menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. Hal ini karena banyak anggapan bahwa musik dapat membunuh rasa bosan ketika olahraga.
Musik yang diputar melalui earphone saat berlari tidak hanya membuat aktivitas tersebut lebih menyenangkan, tetapi juga dapat meningkatkan performa. Banyak pelari yang merasa lebih termotivasi dan bersemangat ketika mendengarkan lagu favorit mereka. Selain itu, ritme musik dapat membantu menjaga kecepatan dan konsistensi langkah.
Namun, di balik sisi positif jogging menggunakan TWS, spesialis telinga hidung tenggorokan-kepala leher RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Harim Priyono, SpTHT-KL (K) mengingatkan adanya risiko masalah kesehatan di telinga. Melalui penjelasan tersebut, dr Harim sekaligus meluruskan bahwa penggunaan earphone bukan pemicu kerusakan gendang telinga.
Menurut dr Harim, gangguan sensorineural umumnya ditandai dengan beberapa gejala. Gangguan ini dapat terjadi akibat paparan suara keras dalam jangka waktu yang lama. Saat gangguan ini didiamkan terlalu lama, lanjut dr Harim, seseorang akan mengalami hal yang cukup fatal, yakni kehilangan pendengaran atau noise-induced hearing loss (NIHL).
Gejala gangguan pendengaran sensorineural meliputi kesulitan mendengar percakapan, terutama di lingkungan yang bising, serta suara yang terdengar teredam atau tidak jelas. Jika tidak segera ditangani, gangguan ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga.
Untuk mencegah gangguan pendengaran, dr Harim menyarankan agar pengguna earphone tidak mendengarkan musik dengan volume terlalu tinggi dan tidak menggunakannya dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, penting untuk memberikan waktu istirahat bagi telinga setelah menggunakan earphone.