Jakarta – Dalam satu dekade kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kecepatan internet di Indonesia mengalami lonjakan yang signifikan. Namun, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia masih tertinggal. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi.
Meskipun ada peningkatan dalam satu dekade terakhir, kecepatan internet Indonesia masih belum mampu mengungguli negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Menurut Budi Arie, program peningkatan kualitas layanan internet perlu terus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan ini.
Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Utama Bakti Kominfo, Fadhilah Mathar, menyatakan bahwa selama 10 tahun pemerintahan Jokowi, penetrasi internet di Indonesia naik menjadi 79,50%. Fadhilah menjelaskan bahwa Kominfo berfokus pada tiga strategi utama dalam 10 tahun terakhir. Pertama, implementasi pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang meliputi kualitas, cakupan, dan keamanan siber. Kedua, menyiapkan ketersediaan talenta digital. Ketiga, terkait tata kelola termasuk regulasi yang tinggi.
Fadhilah menjelaskan bahwa tiga langkah strategis utama tersebut ditujukan untuk memastikan bahwa teknologi informasi dan komunikasi dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di wilayah terpencil. Selain itu, tingkat penetrasi internet mengalami peningkatan signifikan, menandakan upaya yang berhasil dalam perluasan akses internet dan infrastruktur digital di seluruh negeri.
Menurut laporan Ookla melalui Speedtest Global Index pada Agustus 2024, Indonesia berada di peringkat 83 dari 111 negara di dunia dengan kecepatan internet mobile rata-rata 29,40 Mbps. Dalam kategori ini, Indonesia unggul dari Kamboja dan Laos, tetapi masih kalah dari negara-negara Asia Tenggara lainnya yang memiliki koneksi lebih cepat.
Pada kategori internet fixed broadband, Indonesia berada di peringkat 119 dari 161 negara. Kecepatan internet fixed broadband di Indonesia rata-rata 32,06 Mbps, masih di bawah negara-negara tetangga seperti Laos, Kamboja, Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Thailand, hingga Singapura.