Jakarta – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengakui kehebatan Inter Milan dalam bertahan setelah laga Liga Champions antara Man City dan Inter Milan berakhir imbang 0-0. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Etihad pada Rabu (18/9/2024) atau Kamis (19/9/2024) dini hari WIB ini menyisakan kekecewaan bagi tuan rumah.
Sepanjang pertandingan, Manchester City yang diasuh oleh Guardiola menciptakan 23 peluang mencetak gol, jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan Inter Milan yang hanya memiliki 13 peluang. Namun, meski mendominasi dalam hal peluang, Man City gagal memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mencetak gol.
Guardiola tidak segan-segan memuji Inter Milan yang diasuh oleh Simone Inzaghi sebagai master dalam bertahan. Menurutnya, Inter Milan menunjukkan pertahanan yang sangat solid dan sulit ditembus oleh para pemain Man City. “Inter Milan adalah master bertahan,” ujar Guardiola dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Mengalami kebuntuan di ajang Liga Champions adalah sesuatu yang jarang terjadi bagi Manchester City di bawah asuhan Guardiola. Hasil imbang 0-0 melawan Inter Milan ini merupakan kali kedua Man City gagal mencetak gol dari 42 pertandingan kandang di Liga Champions bersama Guardiola. Sebelumnya, terakhir kali Man City gagal mencetak gol di kandang sendiri dalam ajang Liga Champions adalah pada Maret 2022, saat ditahan imbang 0-0 oleh Sporting CP.
Dalam pertandingan ini, Man City menguasai bola dengan persentase penguasaan mencapai 65%, sementara Inter Milan hanya 35%. Meski demikian, solidnya pertahanan Inter Milan membuat Man City kesulitan untuk mencetak gol. Kiper Inter Milan, André Onana, juga tampil gemilang dengan beberapa penyelamatan krusial yang menggagalkan peluang emas Man City.
Guardiola mengakui bahwa timnya harus belajar dari pertandingan ini dan mencari cara untuk lebih efektif dalam memanfaatkan peluang. Di sisi lain, Simone Inzaghi merasa puas dengan performa timnya yang berhasil menahan imbang Man City di kandang mereka.