Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan bahwa pemerintah telah membuka partisipasi badan usaha swasta dalam penyaluran bahan bakar avtur di Indonesia. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut dari rekomendasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait penurunan harga tiket pesawat.
Luhut menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta adanya penyedia avtur multiprovider. Hal ini diharapkan dapat menciptakan persaingan yang sehat dan menurunkan harga avtur, yang pada akhirnya akan berdampak pada penurunan harga tiket pesawat.
Luhut juga memberikan apresiasi kepada Pertamina melalui subholding PT Pertamina Patra Niaga yang telah melayani penyaluran avtur ke seluruh bandara di Indonesia. Saat ini, Pertamina melayani penyaluran avtur melalui 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) yang tersebar di berbagai wilayah.
Kementerian Perhubungan, melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, bersama dengan stakeholder terkait, telah melakukan kajian mendalam mengenai tingginya harga tiket pesawat di Indonesia. Kajian ini diharapkan dapat memberikan solusi yang efektif untuk menurunkan harga tiket pesawat, sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.
Pembukaan partisipasi swasta dalam penyaluran avtur ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kompetitif. Dengan adanya lebih banyak penyedia avtur, diharapkan harga avtur dapat lebih terkendali dan tidak membebani maskapai penerbangan, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada harga tiket pesawat.
Langkah ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk maskapai penerbangan dan asosiasi terkait. Mereka berharap dengan adanya penyedia avtur multiprovider, harga avtur dapat lebih kompetitif dan stabil, sehingga operasional maskapai penerbangan dapat berjalan lebih efisien.
Dengan adanya partisipasi swasta dalam penyaluran avtur, pemerintah berharap dapat menciptakan pasar yang lebih kompetitif dan efisien. Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor penerbangan di Indonesia, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi perekonomian nasional.
