//

OPM Bongkar Operasi Rahasia Indonesia untuk Bebaskan Pilot Susi Air!

1 min read

Jakarta – Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengklaim bahwa TNI telah melancarkan operasi militer untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera oleh kelompok pimpinan Egianus Kogeya. Menurut Sebby, operasi militer tersebut terjadi pada Kamis, 19 September 2024.

Sebby mengungkapkan bahwa operasi militer dan distribusi pasukan dilakukan melalui jalur udara. Ia menyebut pihaknya melihat helikopter militer memasuki wilayah Distrik Mbua, Nduga, Papua. Menurutnya, operasi militer ini bertujuan untuk membebaskan pilot asal Selandia Baru tersebut, meskipun kelompok kriminal bersenjata itu telah meminta pemerintah Indonesia untuk menghentikan operasi militer melalui udara.

Sebby menegaskan bahwa keselamatan Philip Mark yang disandera akan menjadi taruhan jika permintaan mereka tidak digubris oleh pemerintah Indonesia. Ia mengklaim bahwa kelompoknya ingin membebaskan pilot Susi Air atas dasar kemanusiaan.

TPNPB-OPM telah mengumumkan proposal pembebasan pilot Susi Air pada Selasa, 17 September 2024. Namun, dalam proposal itu belum ada kepastian waktu dan lokasi untuk membebaskan pilot Susi Air. Sebby mengklaim bahwa proposal tersebut sudah dikirimkan ke pemerintah Indonesia dan Selandia Baru melalui tim fasilitator.

Sebby menjelaskan bahwa pemerintah Selandia Baru sudah menerima dan menyetujui proposal pembebasan warga negaranya yang disandera. Namun, ia menambahkan bahwa belum ada jawaban dari pemerintah Indonesia mengenai proposal tersebut.

Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Kapuspen TNI), Mayor Jenderal Hariyanto, membantah klaim Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengenai operasi militer TNI-Polri untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Ia menegaskan bahwa tidak ada pengerahan pasukan dan operasi khusus dalam misi pembebasan pilot asal Selandia Baru tersebut.

Mayor Jenderal Hariyanto menjelaskan bahwa keberadaan aparat keamanan TNI-Polri di wilayah Papua, khususnya Nduga, merupakan tugas lain yang tidak berkaitan dengan misi pembebasan pilot. Menurutnya, keberadaan TNI-Polri di wilayah Papua bertujuan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan pembangunan, perekonomian, dan kesejahteraan masyarakat setempat.

TNI-Polri, kata Hariyanto, ingin memastikan tidak ada gangguan atau intimidasi kepada warga sipil oleh OPM. Ia menambahkan bahwa gangguan OPM yang tidak sejalan dengan pemerintahan Indonesia telah membuat aktivitas kehidupan tidak normal di beberapa wilayah Papua. Hariyanto menyatakan bahwa aparat keamanan TNI-Polri tetap mengedepankan upaya damai dalam bernegosiasi dengan kelompok kriminal bersenjata tersebut. Upaya damai ini dilakukan untuk membebaskan Philip Mark yang sudah disandera sejak Februari 2023.

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media GroupÂ