Jakarta – Jumlah korban tewas akibat banjir besar di Myanmar yang disebabkan oleh Topan Yagi terus bertambah. Hingga saat ini, sebanyak 384 orang dilaporkan tewas.
Menurut laporan AFP, Minggu (22/9/2024), sebanyak 89 orang yang dilaporkan hilang hingga Sabtu (21/9/2024) waktu setempat. Topan Yagi telah melanda sejumlah negara asia tenggara diantaranya adalah Vietnam utara, Thailand, Laos, dan Myanmar lebih dari seminggu yang lalu, memicu banjir dan tanah longsor yang telah menewaskan ratusan orang di seluruh wilayah tersebut.
Akhir pekan lalu, junta militer Myanmar mengeluarkan permohonan bantuan asing untuk membantu mengatasi bencana tersebut. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bahwa sebanyak 887 ribu orang terkena dampak Topan Yagi di Myanmar.
Topan Yagi tidak hanya berdampak di Myanmar, tetapi juga menyebabkan kerusakan besar di Vietnam utara, Laos, dan Thailand. Banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh topan ini telah menewaskan ratusan orang di seluruh wilayah tersebut, menambah beban bagi negara-negara yang sudah berjuang dengan berbagai tantangan lainnya.
Tim penyelamat dan organisasi kemanusiaan terus bekerja keras untuk menemukan korban yang hilang dan memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak. Namun, kondisi cuaca yang buruk dan akses yang sulit ke daerah-daerah yang terkena dampak membuat upaya penyelamatan menjadi sangat menantang.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan bahwa situasi di Myanmar sangat kritis, dengan hampir 887 ribu orang terkena dampak langsung dari Topan Yagi. PBB menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera memberikan bantuan guna meringankan penderitaan warga yang terdampak.
