Jakarta – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Lodewijk Freidrich Paulus menegaskan bahwa angkatan siber TNI tidak akan efektif tanpa dukungan alat utama sistem senjata (alutsista) yang memadai. Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas rencana pembentukan angkatan siber sebagai matra keempat Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Lodewijk, yang juga merupakan anggota Komisi I DPR, menekankan bahwa hal pertama yang paling penting adalah adanya anggaran dari pemerintah. Menurutnya, tanpa anggaran yang memadai, angkatan siber hanya akan terdiri dari sumber daya manusia tanpa didukung peralatan penunjang yang diperlukan.
Lodewijk juga menekankan bahwa membangun teknologi siber membutuhkan biaya yang sangat besar. Ia membandingkan rencana ini dengan pembentukan pasukan khusus yang juga memerlukan investasi besar.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo telah memerintahkan pembentukan angkatan siber sebagai matra keempat TNI. Hadi juga menyebut bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto menaruh perhatian besar terhadap pembentukan angkatan siber ini pada pemerintahan mendatang.
Hadi menjelaskan bahwa angkatan siber ini diibaratkan sebagai pasukan yang akan menghadapi perang pikiran.