Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa total populasi kendaraan listrik di Indonesia telah mencapai 133.225 unit sejak 2019 hingga April 2024. Data ini diperoleh dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Airlangga menjelaskan bahwa penjualan kendaraan listrik mengalami peningkatan yang signifikan sejak pertama kali diperkenalkan pada 2019. Salah satu faktor utama yang mendorong peningkatan ini adalah masuknya berbagai merek baru ke pasar Indonesia.
Berdasarkan data yang ada, dari total 133.225 unit kendaraan listrik, sebanyak 109.576 unit merupakan motor listrik, 23.238 unit adalah mobil listrik, dan sisanya adalah kendaraan komersial. Pada 2019, jumlah kendaraan listrik hanya mencapai 1.437 unit. Angka ini meningkat menjadi 3.894 unit pada 2020 dan 15.883 unit pada 2021.
Airlangga mencatat bahwa lonjakan signifikan terjadi pada periode 2022 hingga 2024. Pada 2022, populasi kendaraan listrik mencapai 41.743 unit. Angka ini melonjak menjadi 116.438 unit pada 2023 dan kembali meningkat menjadi 133.225 unit pada bulan keempat 2024.
Meskipun terjadi peningkatan yang signifikan, Airlangga menyebutkan bahwa penggunaan kendaraan listrik masih terkonsentrasi di Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa adopsi kendaraan listrik di daerah lain masih perlu ditingkatkan.
Jika dibandingkan dengan Thailand, penjualan kendaraan listrik di Indonesia masih tertinggal. Berdasarkan data dari Electric Vehicle Association of Thailand (EVAT) untuk periode 2020-2024, jumlah mobil listrik murni di Thailand mencapai 200.128 unit. Pada tahun ini saja, lebih dari 60 ribu unit mobil listrik telah terjual di Thailand.