Jakarta – Calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil, memberikan tanggapan terkait gerakan sejumlah kalangan yang mengajak masyarakat untuk mencoblos semua pasangan calon dalam pemilihan kepala daerah Jakarta. Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menegaskan bahwa proses memilih dan tidak memilih pasangan calon merupakan bagian integral dari demokrasi.
Menurut Emil, tugas utama seorang calon pemimpin adalah mencintai rakyat dengan sepenuh hati. Ia juga berjanji akan tetap mendukung pemenang Pilkada Jakarta, meskipun pasangan Ridwan-Suswono kalah dalam pemilihan tersebut.
Gerakan untuk mencoblos semua pasangan calon ini mencuat setelah Anies Rasyid Baswedan batal menjadi peserta Pilkada Jakarta. Awalnya, mantan Gubernur Jakarta tersebut direncanakan akan diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai NasDem. Namun, ketiga partai tersebut bersama Koalisi Indonesia Maju—koalisi pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan presiden 2024—memilih untuk mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
Emil menekankan bahwa demokrasi adalah hak setiap warga negara, termasuk dalam hal memilih atau tidak memilih pasangan calon.
Ia juga menambahkan bahwa sebagai calon pemimpin, ia harus siap menerima hasil apapun dari proses demokrasi tersebut. “Jika kami kalah, kami akan tetap mendukung pemenang Pilkada Jakarta. Ini adalah komitmen kami untuk menjaga persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
Keputusan PKS, PKB, dan Partai NasDem untuk mendukung Ridwan Kamil-Suswono bukan tanpa alasan. Ketiga partai tersebut bersama Koalisi Indonesia Maju melihat potensi besar dalam pasangan ini untuk memimpin Jakarta ke arah yang lebih baik.
Emil juga menegaskan bahwa fokus utama kampanyenya adalah pada program dan kebijakan yang akan membawa perubahan positif bagi Jakarta.
Ia juga mengajak semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi ini.