Jakarta – Sang arsitek Manchester United, Erik ten Hag, mengungkapkan adanya gelombang amarah yang melanda skuadnya menjelang laga krusial melawan Porto di pentas Liga Europa, yang dijadwalkan bergulir pada Jumat (4/9) dini hari WIB. Kemarahan ini mencuat sebagai respons atas rentetan hasil mengecewakan yang dialami The Red Devils di awal musim ini.
Manchester United tengah menghadapi periode suram dengan gagal meraih kemenangan dalam tiga laga terakhir. Dari ketiga pertandingan tersebut, mereka hanya mampu mengantongi dua hasil imbang dan satu kekalahan. Kekalahan terakhir yang dialami MU terjadi saat mereka dibekuk dengan skor telak 0-3 oleh Tottenham Hotspur di Old Trafford pada 29 September lalu. Kekalahan ini semakin menambah beban bagi tim dan pelatih.
Erik ten Hag menegaskan bahwa hasil buruk yang dialami timnya adalah tanggung jawab kolektif seluruh anggota tim. Ia menekankan pentingnya sinergi dan komitmen dari semua pihak untuk mengatasi situasi pelik ini. Ten Hag menyadari bahwa posisinya sebagai pelatih kini berada di ujung tanduk, dan hasil buruk lainnya saat menghadapi Porto bisa saja menjadi akhir dari masa jabatannya di Manchester United.
Pertandingan melawan Porto menjadi momen genting bagi Erik ten Hag dan timnya. Kemenangan menjadi harga mati untuk mengembalikan kepercayaan diri tim dan meredakan tekanan yang ada. Namun, jika hasil buruk kembali terulang, bukan tidak mungkin posisi Ten Hag sebagai pelatih akan terancam.