Jakarta – Dalam upaya menjaga dan memperkuat identitas budaya Betawi, Rano Karno, calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, mengemukakan strategi berbasis komunitas dan ruang kreatif. Langkah ini diharapkan dapat mencegah kepunahan budaya Betawi yang merupakan bagian integral dari sejarah dan identitas Jakarta.
Rano Karno menekankan pentingnya mengubah pola pikir masyarakat Jakarta untuk melihat kebudayaan sebagai sumber daya manusia yang berharga. Menurutnya, budaya tidak hanya sekadar warisan, tetapi juga aset yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan demikian, budaya Betawi dapat menjadi daya tarik dan kebanggaan bagi warga Jakarta.
Dalam sesi pemaparan visi dan misi, Rano Karno menyinggung pentingnya pelestarian budaya Betawi. Ia mengusulkan berbagai program yang melibatkan masyarakat secara langsung, seperti festival budaya, pelatihan seni tradisional, dan pengembangan ruang kreatif yang dapat menjadi wadah bagi seniman Betawi untuk berkarya. Dengan cara ini, budaya Betawi dapat terus hidup dan berkembang di tengah modernisasi kota Jakarta.